Kamis, 16 Desember 2021
Dompu,NTB Benuanews.com – Pada rapat koordinasi, evaluasi program tahun 2021 dan perencanaan tahun 2022 dalam rangka mendukung Program Pemerintah Kabupaten Dompu melalui JARAPASAKA (Jagung, Porang, Padi, SapidanIkan) menuju DOMPU MASHUR (Mandri, Sejahtera Unggul dan Religius) yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu.
Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST, MT menyarankan kepada Distanbun untuk meninjau kembali program kerja selama ini, terutama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan sesuai dengan aturan yang. “Ini dilakukan agar tidak ada lagi Gapoktan ‘Abal-abal’ yang sering menimbulkan masalah terkait penyebaran bibit dan pupuk,” ungkap Wabub. Selasa (15/12/2021).
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu. Sejumlah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala UPTD Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu yang menghadiri Rapat Evaluasi dan Perencanaan Program Kerja Distanbun Tahun 2021-2022.
Syahrul mengakui, Distambun merupakan dinas yang menjadi titik berat pelaksanaan program Jarapasaka terutama dibidang Tanaman Jagung, Porang dan Padi. “Mari kita evaluasi kembali, mulai dari perbaikan sistem kerja, sampai dengan gapoktan,” tulisnya.
Cara kerja kata Wabub, dimulai dari memisahkan Gapoktan Tadah Hujan, Irigasi Tehnis dan Gapoktan Tegalan agar bantuan tepat sasaran.
“Seharusnya di lahan irigasi tehnis di musim hujan seperti saat ini, tidak bisa mendapatkan bibit, karena otomatis dilahan tersebut ditanami padi. Harusnya kelompok tani tegalan dan tedah hujan untuk mendapatkan bibit jagung,” kata Wabub.
Setelah dilakukan pemisahan dan pembagian kelompok tani, dilanjutkan dengan menginventarisir legalitas Gapoktan, kemudian melakukan pengawasan kebenaran bahwa bibit tersebut ditanam atau tidak.
“Pengawasan ini perlu, karena banyak pupuk dan bibit jagung yang dibawa untuk ditanam di gunung dan bahkan dijual. Ini yang menjadi masalah, sehingga timbul demostrasi dan terjadinya banjir di daerah ini,” ujarnya.
Setelah melakukan pengawasan, Distambun disarankan untuk memperhatikan pola tanam yang baik dan benar, sehingga hasil produksi pertanian rakyat melimpah. “Perhatikan juga kebutuhan pupuk disektor perikanan,” saranya.
Wabub menambahkan, apabila semua hal tersebut dilaksanakan, maka akan mengurangi penebangan liar atau pengerusakan hutan dan gunung. “Sekali lagi, jangan mengajukan kebutuhan pupuk dan bibit untuk kebutuhan di hutan dan gunung,” tegas Wabub.
Jika ada Gapoktan yang mengajukan kebutuhan bibit dan pupuk di hutan dan gunung, Wabub menyarankan untuk tidak mengindahkannya. “Kalau kita memberikan bibit dan pupuk pada mereka, sama saja kita mendukung penebangan liar. Ini aneh namanya,” ujar Wabub.
Kondisi Hutan dan Gunung di Bumi Nggahi Rawi Pahu yang telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, Wabub berjanji akan melakukan penghijauan dengan menanam pohon produktif seperti buah-buahan dengan melibatkan masyarakat, dan pemerintah yang akan melakukan pengawasan. “Nanti, hasilnya akan dimanfaatkan untuk dijual oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga,” kata Wabub.
Sebelumnya, Plt. Kadis Pertanian dan Perkebunan Ir. Syamsuddin mengatakan rapat evaluasi dan perencanaan program tahun 2022 bertujuan untuk meninjau kembali gapoktan sehingga meminimalkan masalah yang terjadi kedepanya. “Revitalisasi data Gapoktan di Dompu ditunggu-tunggu oleh Kementerian Pertanian untuk dijadikan sebagai bantuan bantuan pertanian,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelayanan Tehnis Dinas (UPTD) Distanbun untuk segera menyediakan data Gapoktan yang baik dan benar.“Mari kita bekerja agar menjadi aparatur yang amanah menuju Dompu Mashur,” ajaknya. (imran)