Bandung, benuanews.com Kota Bandung telah melangkah jauh mewujudkan daerah anti rentenir. 23/05/23
Dalam pembinaan koperasi dan usaha mikro Kota Bandung telah mempersiapkan TIM Anti Rentenir , hal ini terbukti dengan jumlah koperasi di kota Bandung sebanyak 2442 koperasi dan yang aktif sebanyak 720 koperasi dengan total anggota 138.104 orang. Kota Bandung telah melahirkan pendamping koperasi dan usaha mikro sebagai perpanjang tangan dinas untuk membina koperasi di kecamatan dan kelurahan.
Selanjutnya Bandung juga memiliki banyak aplikasi dalam pemberdayaan koperasi dan usaha mikro diantaranya SIRKUIT, SI PKL, URC UMKM, dan lainya.
Anggota Komisi II DPRD Agam Safrudin SS MM mengatakan bahwa Inovasi yang menarik di kota Bandung disamping adanya berbagai aplikasi pemberdayaan koperasi dan usaha mikro juga adanya SATGAS ANTI Rentenir yang bertugas mengawasi dan melindungi masyarakat dari rentenir dan juga kampung bebas rentenir
“Saya rasa kita perlu belajar banyak dari kota Bandung dalam hal pembinaan koperasi, yaitu bagaimana menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi ditengah masyarakat” ungkap Safrudin yang juga ketua Fraksi PKS DPRD Agam
Dikatakan Safrudin bahwa nantinya di Agam juga bisa kita lahirkan Satgas anti rentenir dan percontohan kampung bebas rentenir, namun tentu koperasi dan lembaga keuangan mikro harus kita benahi dan kuatkan, “pembinaan koperasi dan usaha mikro lebih kita tingkatkan seiring perlu kita tingkatkan pula anggaranya” sebut Safrudin kepada awak media
Dr.Ir.Kurniadi MM MSi kabid pemberdayaan koperasi dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung yang menerima langsung rombongan komisi II DPRD Agam, Selasa,23 Mai 2023 yang bertempat di Aula dinas Koperasi dan UKM kota Bandung memaparkan berbagai kebijakan yang diambil oleh Pemko Bandung baik dalam hal kelembagaan, pembinaan SDM pelaku koperasi dan usaha mikro serta optimalisasi peran pemerintah.