PELATIHAN TEKNIS POTENSI PERTOLONGAN DI PERMUKAAN AIR (WATER RESCUE) KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MENTAWAI RESMI DITUTUP

penutupan-1.jpeg

MENTAWAI (benuanews.com) ~  Pelatihan Teknis Potensi Pertolongan Di Permukaan Air (Water Rescue) Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai yang diselenggarakan di Hotel Turonia dan Pantai Mapadeggat, Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara resmi ditutup di Pantai Mapadeggat.(28/09/2022).

Penutupan dilakukan oleh Kasumda Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai Zulfahmi yang mewakili Kakansar Mentawai Akmal, S.Sos tersebut berlangsung hikmat. Dalam amanat yang dibacakan oleh Kasumda Zulfahmi tersebut Kakansar menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para Panitia, Narasumber, Instruktur, Peserta dan semua pihak yang terlibat dan berperan aktif dalam pelatihan tersebut.

“Kegiatan Pelatihan Teknis Potensi Pencarian dan Pertolongan Di Permukaan Air (Water Rescue) adalah salah satu kegiatan yang diprogramkan oleh Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi Potensi SAR di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai agar memiliki kesiapan dalam membantu dan mendukung saat penyelenggaraan Operasi Pencarian dan Pertolongan dengan cepat, tepat dan aman, terpadu dan terkoordinasi.”

“Harapan saya setelah mengikuti Pelatihan Teknis Potensi Pencarian dan Pertolongan Di Permukaan Air (Water Rescue) ini, agar para Potensi SAR mampu mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang didapat dalam menunjang Operasi Pencarian dan Pertolongan di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Panitia, narasumber, Instruktur, Peserta dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini hingga berjalan lancar dan aman.”

Pelatihan dengan jadwal kegiatan 3 hari teori di didalam ruangan dan 3 hari pengaplikasian dilapangan bertujuan memberi pembekalan kepada seluruh potensi SAR yang ada di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai tersebut melibatkan Intruktur, Mentor dan Panitia yang berasal dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang.

Para Intruktur, Mentor dan Panitia yang terlibat dalam Pelatihan Teknis Potensi Pertolongan Di Permukaan Air (Water Rescue) tahun 2022 adalah Koordinator Instruktur Roni Gusdianto dan Instruktur :  Prima Wahyudi Adli, Samsul Kamal, Dede Alamsyah, Atta Priyono, Vivien Haris Prima, Yudi Riva dan Debi Geovani.

Saat di konfirmasi Benuanews.com di Pantai Mapadeggat – Tuapejat usai acara penutupan(28/09/2022), Koordinator Instruktur Roni Gusdianto menyebutkan bahwa para peserta berasal dari semua lapisan masyarakat, baik dari unsur TNI, Polri, Perwakilan OPD, Pramuka, PWI dan juga masyarakat. Semua peserta berjumlah sebanyak 50 orang.

Roni juga menyebutkanmateri-materi yang telah diberikan. “Kegiatan pelatihan menerapkan 3 hari teori didalam ruangan dan 3 hari pengaplikasian dilapangan. Pemberian materi metode teori dilakukan di Aula Hotel Turonia dan aplikasi di lapangan di Pantai Mapadegat. Materi pelatihan yang kita berikan meliputi Pertolongan Pertama, Penilaian dan Pemindahan Korban, Bantuan Dasar Hidup dan Resusitas Jantung Paru, Pendarahan, Syok dan Cedera Jaringan Lunak, Cidera Kepala, Leher dan Tulang Belakang, Kegawat daruratan Lingkungan,” ucap Roni.

“Pengantar Pertolongan Di Permukaan Air, Pedoman Keselamatan Di Air, Personal Floting Device (PFD), Metode Pertolongan Di Perairan, Akses dan Pertolongan, Defend dan Release. Selama pelatihan, setelah menerima materi secara teori, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkannya. Pada materi Metode Penyelamatan di Air, para peserta mempraktekkan secara langsung di Pantai Mapadeggat,” ungkap Roni.

Ditempat yang sama  Riezaldo Lazuardhie Firnando atau Aldo salah seorang peserta yang berasal dari Pramuka Kwarcab 0315 Mentawai mengaku sangat sangat berterimakasih kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai.

“Terimakasih kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai yang telah menyelenggarakan pelatihan ini. Terkhusus bagi para Panitia, Instruktur, rekan – rekan Peserta dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Dengan adanya pelatihan ini saya diberikan ilmu yang sangat bermanfaat. Dengan tambahan ilmu ini, sangat mendukung kegiatan saya yang bergabung di Pramuka,” ucap Aldo.

Diakhir pelatihan dilakukan simulasi yang melibatkan seluruh peserta pelatihan dengan beberapa contoh kasus, diantaranya mengevakuasi korban nelayan yang terbalik dengan cedera alat gerak bawah dan masih dalam kondisi sadar. Nelayan terbalik yang mengalami cedera kepala dan tulang belalakang serta nelayan terbalik dengan kasus cedera kepala atas dan masih dalam keadaan sadar namun mengalami syok.

Dalam simulasi tersebut para peserta di tuntut untuk dapat melakukan evakuasi ditengah laut dan membawa ke tepi pantai serta melakukan pertolongan medis dasar. Simulasi yang berlangsung dengan penuh kekompakan tersebut bertujuan sebagai praktek awal bagi peserta latihan jika menemukan kasus yang sama saat dilapangan.(W).

 

scroll to top