PADANG — Kemajuan teknologi informasi seperti sekarang membuat beragam tantangan dihadapi ORARI. Terlebih pada era teknologi digital yang mampu mengubah banyak hal, antara lain perubahan perilaku manusia dan kecepatan informasi.
“Sampai saat ini masyarakat masih banyak membutuhkan komunikasi menggunakan radio. ORARI senantiasa siap menolong. Di dalam berkomunikasi menggunakan radio perlu ada etika komunikasi, sopan santun, ngomongnya dengan profesionalisme layaknya mengoperasikan radio”, ungakap Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy dalam audiensi Kepengurusan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Sumbar terkait tugas dan perannya di masyarakat, di kediaman Wagub, Minggu (20/6/2021).
Menurut Audy, dalam ORARI terdapat hobi, ada etika yang dipegang, serta ada aksi sosial yang dilakukan. Tidak hanya dalam kondisi kedaruratan tetapi juga beragam informasi kepada masyarakat, terutama mereka yang masih setia kepada pola komunikasi penggunaan peralatan radio amatir.
“Apalagi disaat dalam keadaan drarurat, seperti bencana alam. Jaringan untuk komunikasi melalui telepon atau HP, sering putus. Makanya dengan pola komunikasi penggunaan radio amatir sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Wagub Audy Joinaldy menyampaikan bahwa sebagai anggota Amatir Radio bersifat kesatria tanpil di depan membantu masyarakat bila ada bencana banjir atau bencana lain yang membutuhkan pertolongan serta berperan aktif membantu pemerintah menyediakan alat komunikasi yang baik agar dalam melakukan misi terjalin komunikasi.
Bisa mengetahui kondisi masyarakat korban untuk diketahui stekholder (palang merah, rumah sakit, BPBD, SAR, Kepolisian, dsb) sehingga dapat dilakukan evakuasi atau proses penyelamatan sesegera mungkin, karena kadangkala didaerah bencana alat komunikasi yang paling tepat digunakan adalah perangkat radio HT.
“Komunikasi melalui jaringan seluler biasa saja terganggu di lokasi bencana akibat alat pemancar rusak atau jatuh terbawa arus di bencana banjir,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua ORARI Daerah (Orda) Sumatera Barat, Guswandi dengan call sign YC5FDY menyampaikan, selain silaturahmi, ORARI Sumbar juga mengucapkan selamat kepada Audy Joinaldy yang lulus Ujian Nasional Amatir Radio (UNAR) dengan nilai tinggi.
Disamping itu, Ketua ORARI Sumbar Guswandi menambahkan ujian ini memakai sistem CAT (Computer Assisted Test) dengan nilai 86 yang rencananya akan diberikan call sign YC5AUJ.
Guswandi menyampaikan bahwa saat ini jumlah keanggotaan dari ORARI Sumbar sebanyak 1000 orang yang siap menjalan tugas yang telah melakukan kerjasama diberbagai instansi pemerintahan dan aparat Kepolisian serta TNI.
“ORARI adalah satu-satunya wadah bagi radio di Indonesia, organisasi tersebut berdiri pada 9 Juli 1968 atas dasar peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1967, yang mempunyai kegiatan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami berharap, adanya dukungan dari Pemprov Sumbar untuk memberikan penambahan pemasangan Repeater radio agar memudahkan bagi anggota ORARI di daerah agar dapat berkomunikasi radio antar distrik. Bahkan nantinya dengan penambahkan Repeater radio ini, kita bisa berkomunikasi dengan HT tembus sampai Pekanbaru (Provinsi Riau) dan Mentawai,” harapnya.
Wilayah Sumbar yang merupakan daerah perbukitan, sehingga komunikasi radio antar distrik sangat susah dilakukan, untuk memudahkan komunikasi radio bagi anggota ORARI. Dengan terbukanya akses komunikasi radio melalui repeater radio ini diharapkan dapat bermanfaat bagi anggota ORARI Lokal hingga ke daerah lain.
“Sudah saatnya ORARI lakukan inovasi, untuk kebutuhan informasi kita bersaing dengan teknologi komunikasi saat ini, akan tetapi saat kebutuhan mendesak dikala terjadi bencana, disitulah peran kita dinanti. Kita juga menghimbau dinas tekait untuk melibatkan ORARI di setiap kegiatannya,” harap Guswandi.