Tudingan Pengusiran terhadap Oknum Wartawan Di Foa tidak benar, Berikut penjelasan Pj kades

IMG-20220823-WA0000.jpg

Gunungsitoli_BenuaNews, 23/8/2022
Tudingan Pengusiran terhadap Oknum wartawan yang diduga dilakukan Pj kades Foa beredar dimedia sosial tidak benar, Berikut penjelasan pihak Pemerintah Desa Foa, Selasa 23/08/2022

Kabarnya kejadian tersebut terjadi di kantor kepala Desa Foa yang berada di wilayah kecamatan Gunungsitoli idanoi kota Gunungsitoli Provinsi Sumatra Utara,

Menurut Elriansyah Gulo Pj kades Foa saat dikonfirmasi atas kejadian tersebut menyampaikan, bahwa dirinya belum ada melakukan pengusiran kepada oknum Wartawan itu,

” Sebelumnya salah satu diantara oknum wartawan tersebut menghubungi saya untuk konfirmasi dan saya menawarkan mereka bertemu dikantor Camat Gunungsitoli Idanoi karena saya sebagai ASN bertugas dikantor Camat Gunungsitoli Idanoi sedang kan didesa Foa saya diperbantukan tugas sebagai Pj kepala Desa, Namun mereka memaksa untuk bertemu dikantor kepala Desa Foa,

Lalu saya menjumpai mereka dikantor Desa Foa dan menanyakan kita dari mana pak,? Mereka menjawab kita wartawan, lalu saya bertanya lagi bisa saya lihat identitas orang bapak-bapak, mereka menunjukan KTA mereka dengan memegang sambil memperlihatkan saja dengan seketika sehingga saya tidak jelas melihatnya, lalu saya menanyakan Surat tugas mereka namun mereka tidak bisa mempelihatkan surat tugas nya sehingga berinisial AZ salah satu diantara mereka memerintah temanya untuk mengvideo kan saya dengan menglotarkan kata-kata,” Video kan saja kepala desa ini dia tidak mau diajak kerja sama”, lalu saya mengarahkan mereka untuk keluar karena dikantor Desa Foa sedang dilaksanakan kegiatan Posyandu, Dan mereka pun pergi meninggalkan kantor Desa Foa, Artinya saya belum mengusir mereka dan seperti itu lah kejadian nya,” Jelas Pj kades Foa saat dikonfirmasi.

Hal ini dibenarkan Musfika Gulo salah satu kader posyandu Desa Foa yang berada di kantor kepala desa Foa menyampaikan,

” Sebenar kami merasa takut pak melihat penampilan bapak-bapak itu karena mereka berlagak preman, Dan salah satu diantara mereka menempelkan kaca matanya diatas kepalanya,” Ucap fika

Apakah pak Pj kepala Desa Foa telah mengusir mereka,,?

Jawab Musfika Gulo,” Sepengetahuan saya pak belum ada pak kepala desa mengusir mereka, Namun kegiatan posyandu saat itu agar terganggu pak, karena asap rokok mereka membuat pak Pj kades Foa mengarahkan mereka untuk meninggalkan ruangan karena ada balita yang di posyandu,” Tutur Musfika salah satu kader posyandu itu saat dikonfirmasi.

Sementara Ditempat yang terpisah berinisial AZ membantah pernyataan Pj kepala Desa Foa itu dan Menyampaikan bahwa mereka diduga telah diusir,

” Pada saat kami konfirmasi Di kantor desa sebelumnya kami Hubungi pj kades kepala desa Fowa Elriansyah Gulo ST via seluler Namun tidak terjawab lalu kami
Masuk di kantor desa, minta izin
Kepada sekdes dan beberapa perangkatnya apakah kami bisa di berikan waktu konfirmasi jawab pak sekdes silahkan pak,setelah itu baru di persilahkan kami duduk.

Kemudian sekdes menelpon pj kades namun jawaban pj kades tidak bisa datang karna ada acara Mau melayat bersama camat,maka Sekdes mempersilahkan kami untuk konfirmasi, sebelum kami konfirmasi kami memperkenalkan diri dari media mana.

Setelah sesuai SOP kode etik jurnalis ,beberapa pertanyaan kami
Tanyakan, terkait hal yang diatas
Didalam pembahasan perangkat desa dabel job dan ketepatan yang diduga dobel job berada di kantor desa, tiba-tiba pj kades datang dengan muka seram menghampiri kami dan langsung melontarkan kata-kata bernada keras :
Siapa kalian ?, Kok Main introgasi perangkat desa Saya,kalo ada yang mau ditanyakan Harus ada izin dari saya,biarkanlah Mereka bekerja, Tunjukan mana Surat tugas dan KTA nya

Lalu kami tunjukan KTA dan Surat Tugas
Namun PJ kades minta surat tugas khusus untuk meliput khusus di desa Foa dan kami bertanya dari mana kami
Minta itu pak? Jawab PJ kades Siapa
Redaksi kalian Disanalah ambil sambil menyuruh perangkatnya videokan kami katanya “videokan orang ini kita tidak kenal orang ini siapa main geruduk-geruduk saja tegas PJ kepada perangkatnya seketika itu rekan dari media delik news.com berdiri untuk ambil dokumentasi video namun PJ langsung Menghadang dengan kata “jangan kau Videokan” silahkan kalian keluar tetapi Beberapa kali kami tunjukan KTA namun PJ bersih kukuh harus ada surat tugas Khusus baru bisa meliput di desa Fowa Kalo tidak ada silahkan keluar katanya kepada kami sambil Menyuruh perangkatnya untuk videokan kami terus Lalu kami bergerak meninggalkan kantor Desa Fowa dengan di ikuti oleh PJ kades dan sejumlah perangkat desa dengan
Beberapa melontarkan kata-kata sambil
Mereka videokan,” Jawab berinisial AZ saat dikonfirmasi via pesan singkat via WhatsApp semalam sekitar pukul 22:30 Wib

Selanjutnya diwaktu yang berbeda melihat kejadian tersebut Efrizal Caniago Sekretaris Persatuan Wartawan Republik Indonesia Bersatu atau disingkat PWRI-B Berkomentar Agar setiap wartawan memiliki etika yang baik saat melakukan konfirmasi,

” Oknum wartawan harus mematuhi Kode etik jurnalistik yang merupakan landasan moral dan etika dari profesi seorang jurnalis atau wartawan yang tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pers No. 03/SK-DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik. Artinya kita mengikuti peraturan yang sudah di sah dinegara kita ini dan berkomunikasi yang baik dan bertutur kata yang sopan saat memperkenalkan diri saat melakukan tugas konfirmasi,” Paparnya Efrizal Caniago itu sambil Mengakhiri.(TEAM)

scroll to top