Polresta Mataram Bersama TNI dan Pemkot Mataram Gelar Rakor, Damaikan Monjok-Taliwang

IMG-20231003-WA0007.jpg

Mataram NTB – Berbagai upaya dalam menciptakan Kamtibmas di wilayah Lingkungan Monjok Kecamatan Selaparang dan Lingkungan Taliwang Kecamatan Cakranegara telah dilakukan oleh Polresta Mataram bersama TNI dan Pemerintah Kota Mataram, mulai dari kegiatan sosial di dua lokasi tersebut sampai kepada penjagaan yang dilakukan berhari-hari dan terakhir pada Senin 02 Oktober 2023 kemarin telah berlangsung Rapat Koordinasi Penyelesaian masalah Keamanan di lingkungan Taliwang yang dilaksanakan Mapolresta Mataram.

Pada Rakor tersebut menghadirkan seluruh perwakilan dari semua unsur, baik TNI, Polri maupun Pemerintah kota Mataram guna membahas langkah-langkah yang akan ditempuh guna menciptakan Kamtibmas di Kota Mataram, (Diberitakan media ini 02/10/2023).

Tidak hanya itu, untuk memastikan segala upaya yang dilakukan sesuai hasil yang diharapkan agar Kota Mataram tercipta Kondusif menjelang perhelatan event internasional MotoGP di Lombok pada 13 – 15 Oktober 2023 mendatang Segenap Aparat Keamanan Kota Mataram kembali melakukan Rapat Kordinasii lanjutan penanganan Permasalahan Karang Taliwang yang diselenggarakan di Aula Kodim 1606/Mataram, Selasa (03/10/2023).

Rakor kali ini disamping dihadiri oleh unsur TNI, Polri dan Pemerintah Kota Mataram, juga menghadirkan para Tokoh dari kedua lingkungan (Monjok dan Taliwang) sebagai langkah persuasif yang dilakukan untuk mencapai perdamaian kedua lingkungan, seperti yang disepakati pada Rakor sebelumnya.

Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa SIK MH., selaku inisiator kegiatan Rakor pada kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf kepada peserta Rakor terkait Rencana Penindakan Tegas dan Terukur yang akan dilakukan di kedua Lingkungan tersebut jika selama sosialisasi yang kita lakukan tidak mempan untuk membuat situasi Monjok dan Taliwang Kondusif.

“Mohon Maaf karena Negara kita ini adalah negara hukum dan memiliki ketentuan, maka dalam masalah kedua Lingkungan ini apabila tidak membuahkan hasil yang baik selama proses sosialisasi yang dilakukan seluruh elemen ini, dengan terpaksa semua pemicu keributan baik provokator, atau siapapun yang terlihat membuat suasana kisruh maka akan Diamankan dan diproses sesuai hukum berlaku tanpa lagi ada kesempatan berdamai,”tegas Mustofa sapaan Akrab Kapolresta yang penuh Kharismatik ini.

Langkah ini bukan tanpa dasar lanjutnya, upaya yang selama berhari-hari kita laksanakan di kedua lingkungan tersebut terutama di Karang Taliwang merupakan langkah persuasif yang diharapkan dapat mengakhiri problema yang ada. Terkait pemicu gangguan Kamtibmas lantaran peristiwa Penganiayaan seperti yang telah diberitakan media ini sebelumnya, bahwa Petugas yang menangani kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan.

“Memang karena minimnya petunjuk, kasus penganiayaan tersebut tidak bisa dengan segera dapat terungkap, akan tetapi Polresta Mataram akan berupaya keras untuk mengungkapnya, hanya saja tolong berikan kami waktu dan jangan melakukan sesuatu yang menimbulkan keresahan terhadap masyarakat sehingga situasi Kamtibmas terganggu,”kata Mustofa.

Ia pun menyatakan Komitmennya, bahwa kasus ini akan dipublikasi sesuai permintaan masyarakat setelah kasus ini dapat diungkap, namun Pria yang kerap disapa Mustofa ini meminta kepada masyarakat Karang Taliwang pada khususnya agar menciptakan suasana nyaman, jangan lagi ada mercon yang dibunyikan yang dapat mengganggu kenyamanan warga lain.

Persoalan yang muncul dari 2015 hingga 2023 di kedua lingkungan tersebut hampir seluruhnya sumber masalahnya hanya hal-hal yang sepele, yang seharusnya dapat terselesaikan dengan baik melalui urun rembuk secara kekeluargaan.

Bila persuasif tidak bisa menyelesaikan pertikaian dengan baik maka dengan sangat terpaksa langkah Represif akan dilakukan dengan melibatkan kurang lebih 2500 personil gabungan TNI Polri turun mengamankan lokasi tersebut.

Asisten 1 Pemkot Mataram L Martawang yang hadir mewakili walikota pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Rakor ini dilaksanakan lantaran Ada konflik diantara kita, ada kondisi yang harus bisa kita cari solusinya melalui pertemuan yang dilakukan saat ini.

Ia memaparkan bahwa menjadi salah satu modal pembangunan yang ada di Kota Mataram adalah perdagangan dan jasa, ini terus akan bisa berkembang bila mana ditentukan oleh kondusifitas daerah Kota Mataram.

Pemkot Mataram atas nama wali kota Mataram mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas apa yang telah dilakukan oleh Kodim 1606/ Mataram dan Polresta Mataram dalam menciptakan bagaimana Kondusifitas Kota Mataram dapat terjaga dengan baik.

“Kita berharap kita semua yang ada disini akan menjadi juru damai di kedua lingkungan tersebut,”tutupnya.

Dandim 1606/Mataram mengatakan bahwa dalam keadaan apapun di suatu Daerah maka Negara pasti hadir. Dalam situasi yang dihadapi saat ini di Kota Mataram, Negara yang didalamnya Pemerintah, TNI, Polri maka harus hadir untuk membuat negara ini aman.

Sampai hari ini upaya yang dilakukan dalam penyelesaian kedua lingkungan masih secara persuasif, tidak terjadi kekerasan apapun dalam proses pengamanan bahkan seluruh anggota baik TNI, Polri maupun pemerintah yang bertugas melakukan sosialisasi secara santun hingga hari ini.

“Harapan kami, hari ini permasalahan tersebut terselesaikan dengan baik tanpa lagi ada rasa dendam dan saling curiga,”tutupnya.

Sementara itu Kedua Kepala Lingkungan yakni Lingkungan Monjok Suhaemi dan Lingkungan Karang Taliwang Hasi’in pada kesempatan itu menyatakan sangat setuju dengan apa yang diharapkan oleh Pemerintah, TNI maupun Polri.

Kedua Kepala lingkungan ini menyatakan bahwa situasi yang dihadapi saat ini sungguh menguras banyak tenaga dan pikiran sehingga harus segera dapat diselesaikan.

Bagi Warga Karang Taliwang, Pelaku Penganiayaan tersebut harus bisa segera diungkap, karena selama ini warga merasa itu adalah sebuah teror yang dilakukan oleh Orang yang tidak bertanggung jawab.

Sementara dari Warga Monjok sendiri juga berharap serta memberikan waktu kepada Polisi untuk dapat mengungkap pelakunya sehingga warganya merasa tenang dan tidak lagi merasa dituduh sebagai pelakunya. Bilapun nanti hasil ungkap Polisi menyatakan warganya yang melakukan maka siap menyerahkan dengan ikhlas tanpa akan melakukan aksi ataupun provokasi warga lainnya.

scroll to top