Padang, Benuanews.com,- Perjalanan hidup seseorang memang tidak ada yang tau.Jodoh,rezeki,maut adalah rahasia Allah SWT.Hanya Allah SWT yang tau apa yang akan terjadi dengan diri kita. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha,sisanya urusan Allah SWT.
Demikian juga dengan perjalanan hidup seorang Dio Putra. Siapa sangka pria yang berasal dari keluarga sederhana, dan pernah merantau ke negara tetangga Australia, sekarang alih profesi menjadi seorang pengusaha rumah makan.
Meski terbilang pemula, akan tetapi tanda-tanda akan sukses sudah terlihat. Menempati sudut ruangan bekas sebuah gudang di jalan Pramuka Padang, Dio menyulap bekas gudang tersebut menjadi sebuah rumah makan yang diberi nama “Nasi Padang Mudo Jaya”
Sebagai pendiri sekaligus pemilik Nasi Padang Mudo Jaya, sudah barang tentu Dio bertanggung jawab terhadap maju mundurnya rumah makan tersebut.
“Dulu diawal pandemi tahun 2020, saya pulang dari Australia” cerita Dio. Semua negara memberlakukan PPKM termasuk Indonesia dan Australia. Dio tidak bisa kembali ke Australia sebab Australia tidak menerima kedatangan orang dari luar begitu juga dengan Indonesia. Penerbangan ke luar negeri ditutup, dengan terpaksa, Dio harus bertahan di Padang menunggu sampai ada izin untuk masuk kembali ke Australia.
Ditengah ketidakpastian tersebut, Dio mendapat masukan dari sahabatnya agar buka rumah makan. Mendapat tawaran tersebut, Dio berpikir bagaimana caranya agar bisa mendirikan sebuah rumah makan.
“Saya tidak punya basic masak memasak, tapi saya diyakinkan sama bunda Een Reffans kalau saya bisa dan mampu untuk berbisnis rumah makan” kata Dio. Bunda Een Reffans mengatakan kalau kunci dari rumah makan adalah juru masuk, sehingga yang harus dicari terlebih dahulu adalah juru masak.
Setelah melalui proses yang tidak begitu lama, Dio berhasil mendirikan sebuah rumah makan yang diberi nama “Nasi Padang Mudo Jaya”.
Dengan menu sederhana, yakni menu rumahan, masakan Nasi Padang Mudo Jaya sudah mendapat tempat di hati pelanggannya. Belum genap berumur satu tahun, Dio sudah mempunyai omset Rp 5 juta per hari dengan karyawan berjumlah 9 orang.
“Alhamdulillah, berkat kerjasama seluruh karyawan, sekarang omset Nasi Padang Mudo Jaya sudah mencapai Rp 5 juta per hari”ujar Dio. Pelanggan Nasi Padang Mudo Jaya adalah para pegawai yang berkantor di jln Khatib Sulaiman seperti, pegawai kantor imigrasi, Telkomsel dan dinas-dinas pemprov Sumbar dan Kota Padang.
Ke depan, Dio berencana untuk membuka cabang di beberapa lokasi. “Sekarang sudah ada 5 orang yang minta untuk membuka cabang Nasi Padang Mudo Jaya, dengan Francais” ungkap Dio. Dio bertekad akan menjadikan Nasi Padang Mudo Jaya sama seperti Rumah makan Sederhana, punya cabang di seluruh Indonesia.
Tak lupakan Dio mengucapkan terima kasih kepada para sahabatnya yang sudah mensuport dirinya untuk buka rumah makan ini. “,Terima kasih saya sampaikan buat bunda Een Reffans yang sudah bersedia tempatnya dipakai menjadi rumah makan, dan atas suport beliau selama ini, sehingga Nasi Padang Mudo Jaya bisa terkenal seperti saat ini” akhir Dio
(Marlim)