Masyarakat Minang Hadirkan Masjid di Wilayah Terdampak Gempa Mamuju

IMG-20220115-WA0007.jpg

Mamuju, Benuanews.com,- Gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Mamuju dan beberapa wilayah lain di Sulawesi Barat awal 2021 lalu, tak hanya merusak rumah warga, tapi juga fasilitas umum termasuk masjid. Masjid Babussalam di Dusun Tampomea, Desa Orobatu, Tapalang, Mamuju, misalnya. Pascagempa, warga mendirikan masjid darurat dengan bahan seadanya agar bisa tetap ibadah berjemaah.

Ustaz Hasanuddin (67), Imam Rawatib Masjid Babussalam, mengatakan, masjid tersebut sangatlah berarti bagi warga sekitar. Bukan tanpa alasan, sejak masjid ini berdiri delapan tahun silam, aktivitas ibadah warga dipusatkan di Masjid Babussalam.

“Sejak masjid rusak diguncang gempa, warga tidak punya tempat ibadah yang layak dan aman lagi,” ungkap Ustaz Hasanuddin.

Namun, sekarang Masjid Babussalam kembali berdiri kokoh. Jumat (14/1/2022), bangunan masjid yang baru, diresmikan. Warga sekitar menyambut bahagia, mereka menghidangkan penganan tradisional untuk disantap bersama-sama dan menggelar solat Jumat. Turut hadir dalam peresmian, perwakilan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Bupati Agam Andri Warman, Pemkot Padang, Ikatan Keluarga Minang dan Pemprov Sulawesi Barat untuk meresmikan pusat ibadah warga ini.

Sri Eddy Kuncoro dari tim ACT, mengatakan, kembali berdirinya Masjid Babussalam merupakan wujud nyata kedermawanan dari masyarakat Sumatra Barat lewat gerakan Minang Dermawan. Masjid ini diresmikan setelah melewati masa pembangunan kembali lima bulan lamanya.

“Wakaf yang masyarakat Sumatra Barat tunaikan kini telah dirasakan betul manfaatnya oleh saudara yang terpisah jarak ribuan kilometer. Melalui gerakan Minang Dermawan, semua ini terfasilitasi dan semoga menjadi inspirasi kebaikan lainnya,” jelasnya.

Selain bangunan, buah kedermawanan Minang Dermawan juga melengkapi masjid dengan sarana sanitasi. Fasilitas ini merupakan kedermawanan dari Komunitas Guru Belajar Sijunjung.
(Marlim)

scroll to top