KKN Melayu Serumpun di Lokakaryakan

IMG-20210830-WA0047.jpg

Padang Paraiaman – Benuanews Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun tahun 2021 yang dipusatkan di Kabupaten Padang Pariaman melibatkan sebanyak 167 mahasiswa orang terdiri dari 13 PTKIN sejak 26 Juli s.d 30 Agustus di lokakaryakan.

Lembaga penyelenggara LP2M berinisiasi melaksanakan kegiatan tersebut, program tersebut sudah berjalan selama 40 hari. Tujuan dari program tersebut sebagai bahan evaluasi oleh panitia dan oleh mahasiswa sebagai peserta KKN dimasa mendatang untuk dicarikan solusinya.

Indikator yang telah dilakukan oleh para mahasiswa bisa diaplikasikan dalam dunia akademik di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, pengembangan KKN Melayu bisa kembali dilaksanakan pada masa-masa mendatang.

Ketua pusat (Kapus) Pengabdian pada masyarakat Zulfis mengatakan, selama KKN mahasiswa sangat berperan aktif.

Apa yang dilakukan mahasiswa hendaknya dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat,” katanya saat menghadiri penutupan mahasiswa KKN di Minang Jaya Hotel Lubuk Alung, Senin (30/8).

Wakil Rektor I Bidang akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, Hetti Waluati Triana, mengatakan bahwa, untuk meningkatan aktifitas akademik PTKIN ke depannya kita bersama-sama membahas dan mengevaluasi dari dosen DPL dan Pemda Kabupaten Padang Pariaman serta Walinagari dan tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam KKN dalam Melayu Serumpun.

“Dipercayanya Kabupaten Padang Pariaman sebagai tuan rumah untuk KKN Melayu Serumpun adalah hal yang istimewa. Karena, sejak mulai dilaksanakan KKN yang menjadi program membangun masyarakat dengan berbasiskan nagari,” ujarnya.

Ia melanjutkan, berbagai program oleh kalangan mahasiswa telah dilaksanakan. Diantaranya pembuatan film dokumenter yang bernuansa religius. Hal ini sejalan konsep apalagi ini daerah merupakan asset wisata religius yang sudah mendunia dan kedepan akan lebih membumi akan kepopuleran daerah Padang Pariaman dengan asetnya yang sarat ke-agamaan yang menjadi pengembangan agama Islam di Indonesia.

Dalam evaluasi yang dipaparkan oleh para Walinagari se- Ulakan Tapakis dan IV Enam Lingkung, secara umum berjalan lancar dan tidak ditemui kendala yang berarti.

Disis lain, Walinagari di Ulakan Tapakis Syofyan, mengapreasiasi tentang tugas dan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Melayu Serumpun, walau mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi se- Sumatra kekompakkan dan hubungan silaturrahminya sangat bagus.

Khusus untuk wilayah Nagari Koto Tinggi, Walinagarinya menyebutkan, mahasiswa peserta KKN hanya 13 orang dan sangat kurang. Apalagi korongnya sangat banyak dan tidak semua terjangkau dalam membantu program kerja dari wilayah Korong setempat.

“Saran ini pada dasarnya, menjadi masukan KKN ke depan. Selain waktunya yang hanya satu bulan kita akan evaluasi lagi untuk pesertanya pada setiap nagari,’’ terangnya.

Camat VI Lingkung, Jhon Riswan menyebutkan, bahwa pelaksanaan Melayu Serumpun untuk lima nagari terkait dengan penilaian terhadap mahasiswa KKN cukup menggembirakan.

“Saya menganggap mahasiswa dan DPL itu adalah tamu maka tamu itu harus dimuliakan. Cuma saja soal waktu ber-KKN hanya selama 40 hari memang terlalu singkat. Ke depan waktunya ditambah. Khusus untuk program kerja tentang profile nagari yang layak jual dan apa saja yang akan menjadi program kerja bagi wilayah kecamatan VI Lingkung, profile akan dikembangkan,’’ terangnya.

Lokarkarya dilaksanakan sehari penuh, dihadiri Rektor yang diwakili Warek Bidang Akademik dan Kelembagaan Hetti Waluati Triana, Kabiro AUPK Kafrina, Ketua LP2M dan sekretaris LP2M. Serta Kapus Pengabdian pada masyarakat, Camat VI Lingkung, Walinagari sekecamatan IV Lingkung dan Kecamatan Ulakan Tapakis. ****

scroll to top