Sampai hari ini, Rabu (28/2/2024), personel Satgas TMMD masih terus mengangkut batu-batu untuk pembuatan talud. Mereka bersama warga bergotong royong melangsir batu secara manual. Hal tersebut dilakukan untuk menghemat waktu. Selain itu juga untuk menyiasati medan yang becek karena hujan dan tidak memungkinkan menggunakan angkong.
Warga yang ikut membantu pun seperti tak mau kalah dengan personel Satgas TMMD. Mereka sangat bersemangat dan tak kenal lelah untuk tercapainya sasaran fisik TMMD di desa mereka.
“Saat melihat bapak bapak tentara itu begitu bersemangat bekerja demi desa kami, kamipun juga harus semangat dan bekerja sama demi kemajuan desa kami,” ucap Pak Harno saat ditemui sedang melangsir batu. Warga mengaku, pekerjaan ini dilakukan dengan tulus dan ikhlas.
Sebelum pengecoran jalan dilanjutkan, pengerjaan pembangunan talud harus didahulukan. Hal tersebut agar konstruksi tanah yang akan dilakukan pengecoran tidak bergerak. Harapannya dengan konstruksi tanah yang tidak bergerak, hasil pengecoran jalan menjadi lebih baik dan awet.
“Kami semakin semangat mempercepat pekerjaan ini agar bisa secepatnya menggunakan jalan ini. Karena, sebentar lagi musim panen akan tiba, dan dengam adanya jalan ini nantinya akan mempermudah kami mengangkut hasil panen,” pungkasnya
(Agus Kemplu)