Gunungsitoli_BenuaNews, 28 Juni 2023
Sungguh aneh bin ajaib, pembangunan gedung sekolah SMA 2 Bawalato dengan senilai Harga 6 Miliar diduga Kepala sekolah Septerlin Zebua, Biaya pembangunan Gedung tersebut dijadikan seperti uang pribadi.
“Saat awak media menelusuri terkait pembangunan gedung sekolah SMA 2 Bawalato tersebut, sungguh sangat disayangkan yang mana mekanisme yang dilaksanakan tidak sesuai dengan Juknis dan RAB yang telah di tentukan
“Saat di konfirmasi kepada Septerlin Zebua, melalui telfon cellular di nomor HP +62 853-7324-XXXX ditelfon beberapa kali tidak di jawab, Akhirnya awak media menuliskan Konfirmasi melalui Tulisan Whatsapp Mempertanyakan terkait mekanisme dan Juknis anggaran pembangunan dimana tempat lokasi sebelum nya yang telah di tetapkan menjadi berubah-ubah dan guru GTT yang di jadikan sebagai bendahara dalam anggaran tersebut yang lumayan fantastic, Tetapi Septerlin Zebua serasa alergi kepada awak media. dengan mengangkangi UU Informasi Keterbukaan Publik Nomor 14 Tahun 2008
“Saat terpisah awak media mencoba konfirmasi kepada Waksek, juga sebagai ketua pembangunan sekolah SMA 2 Bawalato tersebut Yaduhu La’ia, “iya Pak, kalau masalah Ketua kepanitiaan, saya telah mengundurkan diri dan saya enggan menjelaskan lebih jauh terkait pembangunan gedung tersebut, yang paling tau semuanya ya Pak kepala sekolah terkait telah ada pencairan dana tersebut atau gambar dan RAB nya saya belum menandatangani, yang penting kita terus belajar sama pak kepala sekolah supaya pembangunan gedung sekolah tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan benar, tutup Wakasek.
“Dalam waktu yang berbeda, media mencoba konfirmasi kepada Ketua Komite sekaligus sebagai Panitia pengawasan
Ohezaro BawaMenewi, Menjelaskan. “Kalau masalah terkait pengunduran diri Ketua Panitia pelaksana, saya belum tau itu mungkin masalah pribadi, kalau masalah pembangunan penggalian yang dilaksanakan itu juga belum saya tau entah sudah terlaksana atau belum yang penting semuanya yang lebih berhak menjelaskan adalah Pak kepala sekolah, memang anggaran mulai dari awal yang kami dengar dari kepala sekolah selalu berubah, itu juga kami herankan, yang penting kita mendukung aja apa kata pak kepala sekolah, tuturnya Ketua komite.
“Diwaktu terpisah ketika awak media menjumpai ketua LSM DPD BAKKIN kepulauan Nias beliau menanggapi bahwa seharusnya dalam pelaksanaan pembangun dimaksud seyogianya saling terbuka dan tidak ada yang perlu ditutup tutupi,silahkan panitia mempedomani juknis yang telah ditetapkan, karna menurut hemat kami dasar pedoman panitia adalah juknis ,RAB,dan gambar, dan terkait dengan adanya pengunduran diri ketua panitia ,tentu pasti alasan tersendiri,dan kita akan coba menyingkapi hal demikian,saya yakin pasti ada hal yang mendasar kenapa sampai mengundurkan diri,apalagi bila jabatan seorang ketua yang melakukan pengunduran diri,lalu siapa yang mempertanggungjawabkan pekerjaan secara teknis dilapangan,dan bagaimana pekerjaan bisa dilanjutkan kalau ketuanya sudah mengundurkan diri? Dan ada baiknya kalau hal ini secara terus menerus terjadi maka kepala sekolahnya perlu dievaluasi oleh dinas pendidikan provinsi dari pada mengorbankan pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah provinsi,dan sementara masyarakat sangat menginginkan dan mendambakan pembangunan Gedung sekolah tersebut, Tuturnya Ketua LSM DPD BAKKIN.
“Hingga berita ini diturunkan, awak media akan berusaha terus dapat berjumpa dan konfirmasi langsung kepada kepala sekolah Septerlin Zebua, Bersambung. (YZ)