Komunitas Jelajah SWIB Sambut Harlah Labusel Ke 13 Dengan Bergotongroyong Bersihkan Puing Istana Barein

IMG16266670371140.jpg

Labusel, Sumatera Utara | BENUANEWS.COM –

Dalam memperingati Hari Lahir Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang ke 13, Komunitas Jelajah Sejarah, Wisata dan Budaya (KJ-SWIB) Kabupaten Labuhanbatu Selatan laksanakan kegiatan gotong royong selama 3 hari berturut-turut di puing istana Kota Bahran, Makam Sultan ke 9 dan Sultan ke 10 serta Makam Raja di Rasau. Kegiatan dimulai pada jum’at, 16 Juli 2021 dan berakhir pada Minggu, 18 Juni 2021.

Pada hari pertama KJ-SWIB Labusel bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Sosial membersihkan puing Istana Kota Bahran di jalan Istana yang langsung di hadiri Kadis Pariwisata Balyan, S.Sos dan Sekretaris Dinas Sosial Heri Isworo serta mengerahkan stafnya untuk membantu kegiatan tersebut. Kegiatan gotong royong di Istana Kota Bahran ini telah menjadi agenda rutin KJ-SWIB Labusel demi melestarikan peninggalan sejarah yang telah lama tidak terawat. Dan hasil diskusi dengan Dinas Pariwisata telah disepakati akan mengajukan Puing Istana Kota Bahran sebagai Cagar Budaya dan pengajuannya telah disampaikan kepada Dinas Pariwisata Propinsi Sumatera Utara.

Di hari kedua, Tim KJ-SWIB Labusel melanjutkan gotong royong di areal makam Sultan T. Ismail Yang Dipertuan Sakti yang berlokasi di Dusun Teluk Pinang Seberang jembatan kotapinang. Disamping gotong royong, tim juga memasang kain kuning di batu Nisan Sultan Ismail Yang Dipertuan Sakti dan Permaisuri serta zuriat lainnya yang ada di pemakaman tersebut.

Pada saat itu tim KJ-SWIB menterjemahkan tulisan aksara melayu yang ada di nisan Sultan dan kalau dialih aksarakan menjadi tulisan lathin : Mangkat pada 12 Safat 1321 H, Almarhum Yang Dipertuan Tengku Ismail Gelar Nan Sati bin Almarhum Besar Kotapinang.

Setelah selesai gotong royong di makam Yang Dipertuan Tengku Ismail Gelar Nan Sati (Sultan ke 10), Tim KJ-SWIB kemudian melanjutkan ke Makam Sultan Mustafa gelar Yang Dipertuan Besar (Sultan ke 9) dengan agenda yang sama yakni gotong royong dan memasang kain kuning di nisan Sultan dan Zuriat.

Pada hari ke tiga, Tim KJ-SWIB Labusel melanjutkan kegiatan Gotong Royong ke makam Jahinandang Raja Hasibuan yang berada di Rasau yang juga memiliki hubungan kekerabatan dengan kesultanan Kotapinang di masa Sultan Mustafa I. Pada kegiatan di Desa Rasau Kecamatan Torgamba, Tim KJ-SWIB dibantu pengurus HMI Komisariat ULB. Karena jarak tempuh yang jauh ke lokasi makam, tim tiba sekitar jam 15.00 Wib dan selesai pada jam 17.00 Wib.

Kegiatan yang dilaksanakan KJ-SWIB Labusel sebagai wujud kepedulian komunitas terhadap makam para leluhur yang telah meletakkan fondasi peradaban di bumi santun berkata bijak berkarya ini. Ada sebuah kegelisahan yang menyesakkan manakala makam para leluhur di biarkan begitu saja tanpa ada niat untuk melestarikannya. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab dari penelusuran yang dilakukan oleh Tim KJ-SWIB selama 7 bulan ini tak satupun dari makam para Sultan dan raja yang terawat. Kondisinya sangat memprihatinkan berada di tengah-tengah perkebunan sawit warga dan tidak terawat sama sekali.”Kita sangat prihatin melihat kondisi makam orang-orang hebat terlantar seperti itu.

Padahal mereka adalah peletak awal fondasi peradaban di daerah kita ini. Saya dan tim akan tetap berjuang dan berupaya semaksimal mungkin untuk melestarikan dan merawat peninggalan sejarah itu. Dan hasil diskusi dengan Sekretaris Dinas Sosial abangda Heri Isworo mencoba untuk berkomunikasi dengan Kementrian Sosial di pusat tentang agenda pelestarian situs sejarah. Alhamdulillah adanya sinyal positif dan dalam waktu dekat mereka akan meninjau secara langsung tentang makam-makam Sultan yang sudah berusia ratusan tahun itu” tegas Wan Ades Iskandar Nan Sakti seorang pegiat sejarah yang juga sebagai ketua KJ-SWIB Labusel.

(K.Nasution)

scroll to top