Jawa Tengah Berpotensi Covid-19 Tertinggi Gubernur Minta Liburan Akhir Tahun Dihapus

3a30c1b3-3f89-4de8-b042-201ba3ec3029.jpg

(Semarang-benuanews.com). Meningkatnya jumlah kasus covid-19 di kota dan kabupaten di Jawa Tengah sejak pertengahan November 2020, Gubernur mengusulkan agar libur panjang akhir tahun ini dihapuskan. “Saya usul nggak usah ada libur bersama, sebab berdasarkan pantauan kami bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 di wilayah Jawa Tengah meningkat akibat dari libur panjang pada bulan Oktober 2020 lalu” kata Gubernur di kantornya kepada wartawan seusai rapat evaluasi penanganan covid-19 pada Selasa (24/11/2020).

Seperti biasanya di tiap akhir tahun Pemerintah memberikan libur bersama. Tahun ini liburan bersama diperkirakan mulai 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021 dan bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. “ Liburan secukupnya saja karena kita semua sudah banyak di rumah dan sekolah juga di rumah” pungkasnya.

Secara terpisah, Yulianto Prabowo sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyatakan kebenaranya bahwa kasus covid-19 di Jateng meningkat. “Jateng bukan merupakan satu-satunya wilayah dengan grafik naik, daerah lain juga mengalami peningkatan”, katanya. “Berkat analisis kami memang libur panjang memiliki potensi peningkatan jumlah kasus covid-19”, ujarnya ketika dihubungi reporter benuanews Rabu (25/11/2020).

Sementara berdasarkan analisis data yang dilakukan benuanews memalui website corona.jatengprov.go.id per Rabu (25/11/2020) ada perbedaan yang signifikan antara info Jateng dan Covid Monitoring Independent termasuk Kawal Covid. Berdasarkan data jumlah kasus covid Jateng mencapai 49.971 kasus terdiri 3.351 meninggal dunia, 39.157 dinyatakan sembuh dan 7.493 masih dalam perawatan. Menurut data yang diolah oleh Kawal Covid per Senin (23/11/2020), data Pemprov Jateng jumlah kasus mencapai 47.504 kasus dan versi pusat 47.380 kasus. Dan oleh Covid Monitoring Independent (CMI) Jateng, jumlah kasus per Rabu (25/11/2020) data Pemprov Jateng sebanyak 47.505 dan yang dimiliki Pusat 47.431 kasus. Diantara ketiga lembaga dalam memiliki data kasus Covid-19 cukup signifikan.

(Kontributor:barry)

scroll to top