Dompu, NTB Benuanews.com- Tim Percepatan penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Dompu terus berupaya menekan laju pravelensi stunting, salah satunya dengan pelayanan stunting terintegrasi di 8 Kecamatan.
Merealisasikan hal ini, Setelah sebelumnya di Kecamatan Kilo Kamis (06/09/23), pada hari Selasa (12/09/23) pelayanan stunting terintegrasi berlanjut di halaman kantor Kecamatan Pekat.
Hadir pada acara ini Wabup Dompu H. Syahrul Parsan, ST.MT, Sekda Gatot Gunawan PP. SKM.MM.Kes. Staf Ahli, Pimpinan OPD, Ketua GOW, Ketua DWP.
Kemudian hadir unsur Muspika Kecamatan Pekat, Kepala Desa Se-Kecamatan pekat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Sekolah serta keluarga beresiko stunting.
Wabup Dompu H. Syahrul Parsan, ST. MT dalam sambutannya mengatakan angka stunting di Kabupaten Dompu menurut data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) sebesar 12,09% atau 2.599 orang pada bulan Februari 2023.
Penyebab utama stunting menurut Wabup erat kaitannnya dengan kemiskinan keluarga, sehingga pencegahannya oleh pemerintahan pusat diberikan bantuan berupa PKH, BLT dan berbagai jenis bantuan lainnya.
Oleh karena itu saya mengharapkan kepada Kepala Desa dan jajarannya mendata keluarga miskin harus tepat sasaran.
“Bila perlu belum cukup dan tidak terkover semuanya, Pemerintah Desa bisa menganggarkan lewat dana Desa ”imbuhnya.
Syahrul Parsan selanjutnya berterima kasih kepada DPPKB Kabupaten Dompu yang dengan sigap menjemput program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat).
Diakuinya Program pusat ini mengintegrasi kegiatan sosial dan wirausaha untuk dapat mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
Kemudian Wabup mengapresiasi program unggulan Daerah khusus mencegah stunting bernama Pana’a Ndiha PMT Lokal yang di inisiasi Dikes.
Memanfaatkan makanan sekitar untuk dijadikan bahan makanan tambahan bergizi untuk anak beresiko dan terkena stunting.
Sebelumnya Camat Pekat Nuraini S.Pd melaporkan sebagai kepala wilayah, Pemerintah Kecamatan Pekat tetap berkoordinasi dengan pihak Kabupaten untuk menurunkan angka stunting.
“Kecamatan Pekat berkomitmen dengan kolaborasi dan kerjasama semua stake holder terkait, kami yakin dan percaya beberapa tahun yang akan datang bisa menurunkan angka pravelensi stunting sampai diangka 0 porsen”ujarnya (imran)