Wisata Harau Kembali Gaduh , Kampung Sarosah Ditutup

IMG-20230225-WA0007-1.jpg

Limapuluh Kota ,-Benuanews.com Sempat viral karena Seorang sopir Bus Pariwisata bersitegang dengan salah seorang pria di Objek Wisata Lembah Harau beberapa waktu lalu, kini Wisata Harau Kembali gaduh dan viral di berbagai Media Sosial (Medsos), hal tersebut karena objek Wisata Kampuang sarosah ditutup.

Hal tersebut terlihat dari postingan Media Sosial dengan nama Kampuangsarosah, dalam postingan tersebut pemilik akum tersebut meminta bantu kepada sejumlah media dan penggiat media sosial terkait maraknya aksi premanisme dan pungutan liar (pungli).

” Mohon bantu kami terlalu banyak premanisme dan pungli di lembah Harau,” ujar akun bernama Kampuangsarosah sambil menautkan postingan itu ke sejumlah media massa dan media sosial.

Tidak itu saja, akun Kampuang sarosah juga menyebut bahwa sejak awal mereka sudah menyarankan bupati Limapuluh Kota, Safarudin untuk segera membentuk satuan tugas (Satgas) untuk mengurus hulu hilir Lembah Harau.

” Dari awal kami sudah sarankan Bupati Safaruddin dt bandaro segera bentuk satgas utk mengurus hulu hilir Lembah Harau. PAD kecil sekali di Harau ini, padahal kunjungan membludak. Ini mesti diurus kaffah. Kusut Masai Harau bukan sebatas Pungli, tapi juga penataan kawasan yang tak serius!!!!!” tulisnya sambil memajang gambar bangunan rumah bagonjong dengan latar perbukitan Harau.

Namun dalam postingan tersebut tidak disebut siapa pelaku dugaan aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) tersebut.

Sementara Wali Nagari Tarantang Kecamatan Harau, Sudahri saat dikonfirmasi wartawan Jumat siang 24 Februari 2023 membenarkan penutupan objek Wisata Kampuangsarosah.

” Iya pihak internal didalam itu melapor kepada kami (Nagari.red) bahwa kampung sarosah sementara ditutup, kami tanya terkait apa penyebab dan kami minta datang ke Kantor Nagari, namun belum datang” ucap Sudahri.

Mantan Ketua Persatuan Walinagari Limapuluh Kota (PERWANALIKO) itu juga menambahkan, bahwa pihaknya tidak bisa mendengar sepihak terkait penutupan itu, Nagari mendengar dari kedua belah pihak, tidak bisa dari satu pihak saja.

” Kita harus dengar dari kedua belah pihak, kalau pihak dari kampung sarosah A, namun yang dituduhkan itu si B kita panggil, namun ternyata terjadi perbedaan pendapat, disitulah Nagari memfasilitasi.” Tutupnya.

Anggota BAMUS Nagari Tarantang, Yusrizal juga membenarkan penutupan Kampuangsarosah, namun ia menyebutkan bahwa tidak ada aksi premanisme dan hanya terjadi miss komunikasi.

” Betul, ada penutupan Kampuang sarosah, sepengetahuan kami premanisme tidak ada, cuma Miss komunikasi saja antara pihak kampung sarosah dengan pihak-pihak terkait, contoh Pariwisata, Pemuda dan Nagari,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, penutupan mulai dilakukan hari ini.

” Penutupan mulai hari ini.” Tutupnya. (Julian).

scroll to top