Warga Pertanyaan Hasil Pekerjaan Rigid Beton di Gang Etong

Proyek pekerjaan pembangunan jalan Rigid beton Gang Etong di Jalan Layang RT 09/09 Tegalsari Kecamatan Tegalsari, Kota Tegal

Kota Tegal, Benuanews.com – Proyek pekerjaan pembangunan jalan Rigid beton Gang Etong di Jalan Layang RT 09/09 Tegalsari Kecamatan Tegalsari, Kota Tegal, pada hasil pekerjaannya dinilai warga kurang memuaskan.Bahkan di sepanjang proyek pembangunan rigid ini, merupakan daerah padat penduduk, jadi di sepanjang jalan itu akses ke rumah warga agak sulit dilalui oleh kendaraan bermotor milik warga setempat.

Proyek peningkatan jalan Layang,Kecamatan Tegalsari, dengan pagu anggaran Rp196.146.990, dianggarkan melalui APBD murni 2022 di Dinas PUPR kota tegal, yang kerjakan oleh CV Bhimasena Putra Abadi masih di kerjakan pada berakhir Desember 14- 12-2022.

Dari pantauan di lapangan, mulai masuk di jalan tersebut sempat ramai menjadi perbincangan warga dikarenakan hasil readi mix diawal pekerjaan kurang maksimal dari begestingnya sedangkan di hari kedua sudah bagus hasil pekerjaannya.

Menurut warga, air yang di gunakan untuk pekerjaan tersebut diambil dari air kali. Jelas dipertanyakan? dari segi mutu pekerjaan tersebut,”kata Warga itu

Menurut, Edi pelaksana proyek dari CV Bhimasena Putra Abadi menuturkan, Rigid beton mengunakan sumber air dari kali itu gak masalah, tidak akan mengurangi kualitas dari beton tersebut.

”Kualitasnya sama. air kali tidak akan berpengaruh pada hasil Rigid beton ,”akunya

Ironisnya, saat pekerjaan itu berlangsung hingga selesai baik pengawas mau pun konsultan perencana tidak memantau kegiatan tersebut. Sehingga rigid beton ditemukan adanya keretakan keretakan, serta di sisi ketebalan Rigid beton berbelok belok.

Atas hasil kegiatan yang diduga tidak sesuai tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, Teguh, saat dijumpai benuanews.com ia menjelaskan, kalau benar   pekerjaan readi mix mengunakan air kotor (air kali) jelas itu tidak boleh.

“Jelas kualitasnya berkurang, karena mengambil airnya sumber yang kotor jelas berpengaruh”kata Kepala Bidang Cipta Karya Rabu.7-12-2022.

Lebihlanjut ditegaskannya, konsultan perencana/ pengawas itu di bayar. Jika untuk monitoring pekerjaan, mestinya harus ada dilapangan. (AN)

scroll to top