Rihlah Ilmiyah bersama Guru Besar Hadits dan Fiqih Masyayikh Al Azhar Cairo Mesir Berkunjung di Ponpes AL FATTAH Buduran Sidoarjo

IMG-20230301-WA0193_copy_800x600.jpg

SiDOARJO,Benuanews.com – Kegiatan Rihlah Ilmiyyah Syaikh Prof. Dr. Hisyam Kamil Hamid Musa (Guru Besar hadits dan Fiqih Masyayikh Al-Azhar Cairo Mesir) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Fattah, Buduran-Sidoarjo disambut sangat meriah oleh seluruh santri baik santriwan dan santriwati Al Fattah baik tingkat wustha maupun ula.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan orang, baik dari kalangan jama’ah, wali santri maupun para undangan serta mahasiswa alumni Al Azhar University, Cairo Mesir.

Dalam kesempatan kali ini, Selasa (28/2) dihelat Orasi Ilmiyyah berkaitan dengan moderasi beragama (Wasathiyyah), sejarah madrasah agung di bidang fiqih (Madrasatul Hadits & Madrasatur Ro’yi) serta pembacaan kitab ‘Arbai’in Nawawi berserta syarahnya sekitar pukul 15.00 s/d 22.00 Wib dan diakhiri dengan pemberian sanad di akhir sesi.

Diawali dengan kedatangan Syekh pada pukul 14.30 menit, disambut oleh tim Banjari dengan lagu “Tala’al Badru” sebagai lagu pengiring dan seluruh santri yang berbaris.

Syekh memberikan balasan dengan senyum dan terima kasihnya dan kemudian beramah tamah di kantor bersama Ustadz Ainun bersama adik beliau Ustadz Fauzan (selaku Dewan Pengasuh), Ustadz Nurul Huda (selaku Ketua Pengurus Yayasan), kepala SMP, SMA, Pesantren, dan Asrama.

Setelah acara ramah tamah selesai, dilanjut sesi berfoto bersama dengan seluruh santriwan santriwati, asatidz, pengurus serta pembina yayasan.

Rihlah Ilmiyyah yang baru saja dilaksanakan di Pondok Pesantren ini. “Diharapkan mampu menumbuhkan dan mewadahi keinginan para santri untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Al Azhar Cairo Mesir sehingga ada generasi penerus Al Fattah dan penerus sanad untuk masa yang akan datang,” ucap Syekh.

Sebagaimana telah dinyatakan juga dalam potret literatur Islam tentang pentingnya sanad (mata rantai keilmuan/sampai kepada Rasulullah) yang pernah disampaikan oleh Ibnu Mubarak (W. 797 M):

قال عبد yangالله بن المبارك :” الإِسْنَادُ مِنَ الدِّيْنِ وَلَوْلاَ اْلإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ ”

Abdullah Ibnu Mubarak berkata : “Sanad keilmuan bagian dari agama. Kalaulah tidak ada sanad, pasti siapapun bisa berkata apa yang ia kehendaki”.

( Ujang / Tim)

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top