Rapid Test di Bandar Udara Binaka Gunungsitoli Diduga Modus Mencari Duit

IMG-20210418-WA0001.jpg

Gunungsitoli, Sumatera Utara | Benuanews.com –

Pemeriksaan swab antigen di Bandar Udara Binaka Kota Gunungsitoli diduga modus mencari duit. Bagaimana tidak, dilokasi pemeriksaan itu hanya dilakukan oleh analis tanpa kehadiran dokter pemilik klinik. Hal ini disampaikan oleh Ketua PPWI Kota Gunungsitoli, Arro Zebua kepada media ini, Sabtu (17 April 2021).

“Kemarin tanggal 07 April 2021 saya berkunjung kebandar udara binaka dalam keperluan mengantar orangtua tujuan penerbangan ke Padang, Sumatera Barat, sesampai dibandara kami langsung menuju keklinik yang tersedia dilokasi bandara untuk melakukan pemeriksaan swab antigen yang disyaratkan dalam kelengkapan keberangkatan penerbangan dan anehnya, diklinik itu yang melakukan pemeriksaan entah analis atau perawat intinya adalah disana tanpa dokter pemilik klinik itu, kemudian biaya pemeriksaannya dimintai sebesar Rp. 250.000,- juga surat keterangan hasil pemeriksaan yang mereka keluarkan tertera atas nama dokter pemilik klinik itu, namun nyatanya ditandatangani secara formalitas oleh petugas itu, dalam hukum administrasi apakah itu dibenarkan? sungguh luar biasa bukan? nama dokter dan izin klinik menjadi modal untuk dipampang yang patut diduga sebagai modus mencari duit” jelasnya

Kenapa tidak, beber Arro Zebua, jika hanya memampang izin dan nama dokter lalu orang lain yang melakukan pemeriksaan sudah jelas hasil pemeriksaannya diragukan, dan kegiatan ini sudah tidak termasuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai virus corona, justru ini terkesan mengambil kesempatan berbisnis, kasihan masyarakat kita yaa.

Dalam paparannya kepada media ini, Arro Zebua menyebutkan perihal ini telah dia konfirmasi langsung melalui WhatsApp dokter pemilik klinik itu, mengatakan bahwa prakteknya merupakan praktek pribadi dan tempat hanya berupa sewa

“Prakteknya pribadi Pak dan kami hanya sewa tempat dan yang melakukan pemeriksaan adalah analis” jawab dokter Nov Zega singkat melalui WhatsApp yang diterima Minggu, 11 April 2021.

Lebih jauh Arro Zebua menyampaikan semestinya unit penyelenggara Bandara Udara Binaka Gunungsitoli menolak surat keterangan hasil pemeriksaan swab antigen yang dikeluarkan oleh klinik tersebut karna dinilai cacat administrasi.

Kalau menganalisa ucapan Dokter Nov Zega, bahwa tempatnya disewa lantas uang sewa itu dikemanakan dan apakah bisa kantor bandara disewakan?
Ucap Arro Zebua Ketua PPWI Gunungsitoli ini dengan nada kesal.

“Kita dari PPWI berencana untuk melayangkan surat ke Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Perhubungan RI terkait persoalan ini, agar klinik ini bisa ditertibkan izin operasionalnya, dan penyelenggara Bandara Binaka diperiksa terutama mengenai lolosnya surat keterangan Rapid Tes Antigen yang ditandatangani secara formalitas diatas nama dokter oleh analis,” tegas Arro (SHW/KSU)

scroll to top