Presiden Jokowi Dan Gubernur Edy Rahmayadi Sepakat Bahwa Pers Harus Bertanggung-Jawab Dalam Menyajikan Berita

IMG-20230210-WA0015.jpg

Medan.Benuanews.com.Sumut

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan insan pers terkait pemberitaan yang bertanggung jawab. Menurutnya, pers sudah bebas dan pemberitaan bisa dilakukan siapa saja. 


“Kurang bebas apalagi kita sekarang. Karena pers sudah mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dengan sebebas-bebasnya. Sekarang ini masalah yang utama, menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung-jawab, karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya,” kata Jokowi dalam sambutannya pada peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut), Jalan Willem Iskandar, Deli Serdang, Kamis (09/02/2023).

Jokowi mengingatkan, di tengah suasana seperti ini, media mainstream justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Media arus utama menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope yang memberi harapan pada masyarakat. 

“Peran utama media kini makin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan post truth, pasca fakta dan pasca kebenaran. Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimistisme. Oleh karena itu, saya minta semua pihak, baik kepada lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat, untuk mendukung keberadaan media arus utama,” pesan Jokowi. 

Senada, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dalam sambutannya mengingatkan pers bebas dan bertanggung-jawab. Karena kebebasan pers harus dimaknai sebagai kebebasan nilai yang baik dan berguna di dalam etika yang bertanggtungjawab.

Gubernur Edy Rahmayadi juga mengingatkan, bahwa dalam kode etik jurnalistik, wartawan Indonesia dalam menghasilkan berita harus akurat berimbang, tidak beritikad buruk, dan harus sesuai dengan hati nurani. Ini tugas pemberitaan melayani kemanusiaan dengan hati nurani.

Edy berharap, pers berperan penting memperkuat penggunaan nalar publik yang menuju pada kebaikan. “Maka penghargaan tertinggi profesi jurnalistik, bagaimana pers bertanggung-jawab pada upaya pembangunan kemanusiaan secara utuh,” katanya. 

Dia menyebutkan, kekuatan media saat ini sangatlah luar biasa. Menurutnya, kebenaran dapat dikonstruksi secara maya. 

“Kita hidup pada zaman ketika media menjadi kekuatan yang sungguh luar biasa. Ada satu teori yang menyatakan bahwa kenyataan dapat dibentuk dan suatu versi kebenaran dapat dikonstruksi secara maya. Awalnya saya meragukan teori ini. Namun hari ini teori itu ada benarnya. Sehingga zaman ini disebut sebagai zaman post truth atau matinya kebenaran, kebohongan menjadi kebenaran apabila diproduksi terus menerus,” ungkapnya. 

Pers pun dimintanya untuk terus memberitakan informasi mengenai potensi Sumut, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta seluruh pihak mestilah berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi termasuk pers. 

“Saya menitipkan ke semua insan pers yang hadir untuk dapat menulis hal-hal yang positif tentang Sumut. Apakah tentang kulinernya, budaya, pariwisata dan potensi ekonomi lainnya, yang akan memberikan citra positif bagi investor dan wisatawan yang datang ke Sumut,” pintanya. 

Dalam kesempatan itu, Gubernur Edy Rahmayadi juga melaporkan kepada Presiden Jokowi, bahwa pers yang tertua di Indonesia ini, adalah berasal dari Sumut. Diakuinya hal tersebut merupakan berkah dari adanya acara HPN 2023 di Sumut.

“Kami laporkan Pak Presiden, kami juga baru tahu, bahwa pers yang tertua di Indonesia ini,  adalah berasal dari Sumatera Utara, ini berkahnya HPN. Kalau tidak HPN, saya juga belum tahu Bapak Presiden,” ungkap Gubernur Edy Rahmayadi di hadapan Presiden Jokowi.

Edy Rahmayadi mengucapkan selamat merayakan HPN bagi para insan pers, serta selamat datang di Provinsi Sumut, provinsi pelopor pers di Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan dari pendudukan kolonial melalui produk jurnalistik. 

“Dan hari ini apabila semua insan pers berkumpul di sini, maka tugas kita saat ini adalah untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan,” ajaknya.

Disampaikan juga, dalam peringatan HPN tahun 2023, dengan tema “Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat”, semua bisa melihat bahwa hidup manusia saat ini berjalan seiring perputaran arus berita. Kini orang memulai hari dengan berita, mengisi hari dengan berita, dan menutup hari dengan membaca berita karena saat ini, media menjadi kekuatan yang sungguh luar biasa. 

Sedangkan Ketua PWI, Atal S Depari, mengapresiasi Pemprov Sumut khususnya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi atas dukungannya pada HPN 2023. “Syukur, Provinsi Sumut telah berkenan jadi tuan rumah. Pak gubernur support habis pelaksanaan HPN, memikirkan segala rupa persiapan HPN, sampai-sampai Beliau tidak nyenyak tidur. Beliau bertekad HPN Sumut harus sukses. Kami bangga dengan tekad beliau,” ucap Atal. 

Dikatakannya, Sumut merupakan bagian penting menjadi sejarah pers Indonesia. “Di Sumut lahir pelopor pers Indonesia, lahir media legendaris, lahir wartawan pejuang yang menghidupkan perjalanan pers Indonesia,” beber Atal. 

Sambutan meriah para hadirin diberikan saat Edy Rahmayadi dipanggil untuk menerima pena emas dari PWI. Pada kesempatan itu Jokowi mengenakan pakaian kain tenun Melayu dari Kabupaten Batubara Sumut dan disambut dengan tarian Melayu. 

Jokowi juga diberikan kesempatan mengetikkan kata ‘HPN’ sebagai penanda puncak HPN 2023 pada sebuah mesin tik. Mesin tik tersebut pernah digunakan jurnalis Pewarta Deli, koran bersejarah Sumut di masa lalu.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan pada tokoh pelopor pers dari Sumut diantaranya Dja Endar Moeda (tokoh pers perjuangan), Parada Harahap (tokoh pers perjuangan), Mohammad Said (tokoh pers perjuangan) Tuan Manullang (tokoh pers perjuangan), Ani Idrus (tokoh pers perempuan) dan Muhammad TWH (Tokoh pers tiga zaman).

Dalam acara puncak HPN ini, tampak turut hadir pejabat tinggi dan tertinggi negara, diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Mahfud MD, Menteri Kominfo, Johnny G Plate, Panglima TNI, Yudo Margono, Kapolri, Listyo Sigit, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. Selain itu, hadir juga Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, para kepala daerah se-Indonesia, pelajar, mahasiswa, serta para tamu dan undangan lainnya.

( Darmayani / Tim )

scroll to top