Makkah Al-Mukarromah-Benuanews.Com-Seusai menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf (Mualem) melakukan pertemuan penting dengan sejumlah investor asal Timur Tengah yang digelar di Kota Makkah Al-Mukarromah, Arab Saudi.
Pertemuan tersebut berlangsung atas undangan Perusahaan Investasi Arab Saudi, Sadeen Al-Bait, dan dihadiri oleh para pengusaha dari Arab Saudi, Qatar, Sudan, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Mualem hadir didampingi Staf Khusus Gubernur Bidang Hubungan Luar Negeri H. Muhammad Fauzan Kamil, Lc., M.A., serta H. Teuku Irsyadi.
Dalam forum tersebut, Mualem memaparkan secara langsung peluang besar investasi di Provinsi Aceh yang memiliki potensi melimpah di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, minyak dan gas bumi, batu bara, hingga emas dan bijih besi.
Selain sektor energi, Mualem juga menggarisbawahi potensi pertanian dan perkebunan Aceh, yang menghasilkan berbagai komoditas unggulan seperti pala, cengkeh, dan kayu manis — produk yang sangat diminati di pasar Timur Tengah.
Aceh membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor Timur Tengah. Kami siap memberikan kemudahan dan jaminan keamanan untuk setiap bentuk investasi yang membawa manfaat bagi rakyat Aceh,” ujar Mualem dalam presentasinya yang berlangsung hampir satu jam.
Lebih jauh, Mualem juga mengajak para investor untuk menanamkan modal pada pembangunan pabrik minyak kelapa sawit, industri biomassa dan wood pellet, serta pabrik pengolahan hasil laut. Ia juga memperkenalkan gagasan pendirian maskapai penerbangan “Aceh Airlines” untuk memperkuat konektivitas langsung antara Aceh dan negara-negara Arab.
Respon positif pun datang dari para pengusaha yang hadir.
Perusahaan Alzayer (Arab Saudi) menyatakan siap berinvestasi di sektor penerbangan Aceh Airlines dengan menyediakan delapan unit pesawat untuk rute domestik dan internasional.
Sadeen Al-Bait Group (Arab Saudi) akan menanamkan modal di bidang energi biomassa.
Sementara Al-Barrak Group (Kuwait) menyiapkan investasi untuk pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dan industri ikan kaleng.
Para investor juga berkomitmen untuk berkunjung langsung ke Aceh dalam waktu dekat, guna menindaklanjuti hasil pertemuan dan melihat langsung potensi daerah yang dikenal sebagai “Serambi Mekkah” itu.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Bahasa Arab Universitas Ummul Qura, Makkah, turut hadir dan menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dalam program beasiswa pendidikan bagi putra-putri Aceh, serta pengembangan pendidikan bahasa Arab bagi dayah dan lembaga pendidikan di tanah air.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan jamuan makan malam di villa keluarga Kerajaan Arab Saudi di Jabal Khandamah, yang menghadap langsung ke Ka’bah, sebagai simbol silaturahmi dan harapan akan terjalinnya kerja sama erat antara Aceh dan dunia Arab dalam waktu dekat.(ARSB#)
Editor: Andi Rustan