Mossad Lobi AS dan Sejumlah Negara untuk Relokasi Warga Palestina, Indonesia Disebut

IMG-20250719-WA0010.jpg

Potret warga Palestina di Kamp Pengusian di Kota Gaza (Reuters/Jpost)

AS-(Benuanews.com)-Kepala badan mata-mata Mossad David Barnea mengunjungi Washington minggu ini saat Israel mencari bantuan pemerintahan Trump untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Gaza

‎Kepala mata-mata, David Barnea, mengatakan kepada utusan Gedung Putih Steve Witkoff bahwa Israel telah berbicara khususnya dengan Ethiopia, Indonesia, dan Libya, menurut laporan Axios mengutip dua sumber yang mengetahui hal itu.

‎Tujuan pemerintah Israel untuk memindahkan sebagian besar penduduk Gaza sangat kontroversial, bahkan diklaim sebagai kejahatan perang.

‎Dalam pertemuan mereka awal minggu ini, Barnea mengatakan kepada Witkoff bahwa Ethiopia, Indonesia dan Libya telah menyatakan keterbukaan untuk menerima sejumlah besar warga Palestina dari Gaza, kata kedua sumber tersebut.

‎Axios juga melaporkan bahwa Barnea menyarankan agar AS menawarkan insentif kepada negara-negara tersebut dan membantu Israel meyakinkan mereka.

‎Namun, utusan Gedung Putih itu tidak berkomitmen, bahkan tidak jelas apakah AS akan secara aktif mempertimbangkan masalah ini, kata satu sumber Axios.

‎Kendati demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari Gedung Putih, Kantor Perdana Menteri Israel, dan kementerian luar negeri Ethiopia, Indonesia, dan Libya terkait laporan tersebut.

‎Gagasan untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza telah mendapat penolakan signifikan dari negara-negara Arab, bahkan dunia.

‎Axios juga melaporkan bahwa Pemerintahan Trump memberi tahu pejabat Israel bahwa jika Netanyahu ingin mewujudkan gagasan ini, Israel perlu menemukan negara yang bersedia menerima warga Palestina dari Gaza.

‎Atas dasar itu, Netanyahu menugaskan badan intelijen luar negeri Israel, Mossad, untuk mencari negara-negara yang bersedia menerima sejumlah besar warga Palestina yang terusir dari Jalur Gaza

scroll to top