(benuanews.com) Gejagan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Pakis, Magelang, Jawa Tengah. Dimana mata pencaharian utama warga Desa Gejagan ialah dari pertanian terkhusus komoditas hortikultura yaitu tanaman Cabai. Tanaman Olerikultur ini berperan penting dalam perolehan pendapatan warga Desa, sehingga harus dibudidayakan dengan teramoil dan didukung dengan alat dan bahan pertanian yang mempuni agar meminimalisir kehilangan hasil dan gagal panen.
Namun, nyatanya dilapangan kehilangan hasil masih sering terjadi, hal ini dikarenakan timbulnya berbagai masalah penyakit pada tanaman cabai. Penyakit pada cabai yang sulit diatasi oleh masyarakat Desa Gejagan ialah penyakit antraknosa dan penyakit bulai.
Penyakit antraknosa adalah salah satu penyakit yang banyak ditemukan pada tanaman cabai. Penyakit antraknosa pada buah cabai disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Jamur dapat terbawa oleh biji atau benih dan akan menyerang tanaman di pembibitan. Jamur ini dapat bertahan pada sisa tanaman atau buah sakit dan dapat menjadi sumber penularan.
Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat menguning. Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyebabnya adalah virus gemini, penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu. Virus ini tidak bisa masuk kedalam jaringan tanaman tanpa dibawa oleh vektor. Dan yang menjadi vektornya adalah serangga penghisap daun seperti kutu daun dan aphids.
Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun kimia. Langkah awal yang tepat untuk mengendalikan penyakit bulai adalah dengan melakukan tindakan pencegahan karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Namun, dalam mengatasi hal tersebut masyarakat Desa Gejagan mengeluhkan harga pestisida kimia yang mahal dan berdampak pada meningkatkan biaya produksi sehingga tidak sebanding dengan pendapatan dari hasil panen dan penjualan cabai.
Dengan kondisi ini, kelomopok 58 KKN-PPM XLI memberikan pelatihan pembuatan Pestisida Nabati dan Pembibitan tanaman Cabai. Dimana pelatihan ini sangat di dukung oleh antusias warga Gejagan yang mengikuti pelatihan tersebut.
“Kegiatannya ada pemaparan materi mengenai pembibitan yang benar pada tanaman cabai, pelatihan ini juga secara langsung mempraktikkan cara pembuatan pestisida nabati yang baik dan tepat, sehingga benar-benar dipahami oleh warga Desa yang hadir.” Ujar salah satu Mahasiswa KKN tersebut, Yudhis.
Selain itu, kelompok KKN 58 juga menerbitkan modul berupa pelatihan pembuatan pestisida yang dibagikan secara langsung kepada Warga Gejagan. Dimana isi dari modul ini berupa penyakit-penyakit pada tanaman Cabai, bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pestisida serta cara pembuatan dan pengaplikasiannya terhadap tanaman.
“Harapan diadakannya pelatihan ini ialah warga Gejagan mampu mengaplikasikan pembuatan pestisida nabati dan mengaplikasikannya langsung ke tanaman secara berkala sehingga mampu menekan penyebaran penyakit maupun serangan hama pada tanaman.” Ucap salah satu warga ke tim Media.