Info Mudik 2021,Tiket Mahal : Perantau Jadi Lebaran Di Kampung Halaman

IMG-20210502-WA0018.jpg

JAMBI.(Benuanews.com)- Tinggal menghitung hari lagi larangan mudik berlaku, yang tertuang dalam permen nomor 13 tahun 2021 tentang peniadaan mudik lebaran idul Fitri 1442 H.

Dimana pada tanggal 6 hingga 17 Mei seluruh angkutan transfortasi dilarang beroperasi, Berdasarkan informasi Kapal Roro di pelabuhan Bakauheni tidak beroperasi di tanggal tersebut.

Dari pantauan di sejumlah loket perusahaan otobus (PO) yang ada di kota jambi terlihat ramai oleh calon penumpang yang akan berangkat ke luar provinsi jambi.

Suharti, seorang penumpang asal Jambi yang ingin pulang ke Cilacap Jawa Tengah, menyebut tidak keberatan dengan ongkos jasa angkutan penumpang Jawa Sumatera yang melambung tinggi.

” Harga tiket dari Jambi ke Cilacap 700 ribu, di tambah biaya test rapid antigen 150 ribu ” Sebut Suharti, Minggu (02/05/2021).

Menurut Suharti dirinya tidak keberatan dengan ongkos bahkan jika ongkos naik menjadi Rp 1 juta per orang dari Jambi ke Pulau Jawa.

Dirinya juga menyebut tidak masalah ongkos naik di bandingkan rasa rindu untuk ketemu orang tua dan keluarga di pulau jawa.

” Apalah arti uang di bandingkan tidak bisa ketemu sama orang tua, soalnya pulang ke sana 2 tahun sekali ” Ungkap nya.

Sementara itu salah satu perusahaan otobus (PO) Ternama di Jambi yakni PO Putra Remaja yang beroperasi di jalan kapten patimura kota jambi terlihat di sesaki oleh calon penumpang dan barang bawaannya yang ingin melakukan perjalanan ke luar kota.

Terlihat pihak tenaga medis dari Klinik Mizan Medika sedang melakukan rapid test kepada ratusan calon penumpang yang akan bertolak ke kampung halaman.

” Yang sudah melakukan antigen atau rapid test, boleh muat barangnya di bagasi ” cetus seorang pemuda di PO Putra Remaja

Sontak mendengar instruksi tersebut sebagian penumpang bergegas membawa barang bawaan masuk kebagasi bus tujuan mereka masing-masing.

Pengurus PO Putra Remaja, Satria mengatakan bahwa pihaknya pada tanggal 5 Mei sudah tidak beroperasi dan memberikan pelayanan apapun.

Sedangkan untuk calon penumpang yang telah melakukan rapid test dengan hasil positif tidak di perkenankan pergi menggunakan jasa angkutan yang di kelola Satria.

“Kita maju sehari di tanggal 5 kita sudah stop, untuk tindakan bagi penumpang yang hasil rapid testnya samar-samar garis dua tetap tidak kita izinkan naik ke bus, dan uangnya kita kembalikan” Sebut Satri, Minggu (02/05/2021).

(RBT)

scroll to top