PANDEGLANG – Benuanews.com – Diduga Ratusan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) milik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kolektif dan dugaan pungli di lakukan oleh oknum Rukun tetangga (RT)di Desa Sidamukti Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang, Banten,
” Hal tersebut dikeluhkan salah satu KPM inisial (T) kepada awak media, minggu (02/01/2021) di kediamannya mengatakan, sekitar 2 minggu yang lewat KKS milik saya di ambil oleh salah satu Rt dengan alasan untuk di kumpulkan ke kantor desa dan di cek saldonya, tapi sampai sekarang belum di pulangkan KKS milik saya.
Menurut informasi KKSnya sudah di gesek tapi tidak tahu siapa yang menggeseknya,
seharusnya saat penggesekan atas nama harus di hadirkan lah, jadi biar kami tahu ada atau tidaknya dan berapa nominal saldo yang kami terima di KKS milik kami,” ungkapnya
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) inisial (T) kembali mengeluhkan mekanisme penyaluran Program BPNT di desa Sidamukti yang di salurkan oleh E- warong Saipunglloh, jum’at (07/01/2022) mengatakan, beberapa hari yang lalu komodity yang saya terima dari salah satu Rt inisial (A) yaitu Beras 4 karung, ikan 4 kg, tahu 4 bungkus, telur 4 kg, “akan tetapi jeruk hanya mendapatkan 2 kg,”
” Namun komodity tersebut harus menebus dengan nominal Rp 20.000 ke salah satu Rt berinisial (A), dengan alasan untuk ongkos mobil membawa sembako,” keluhnya
Ia pun menambahkan, padahal saya bisa ambil sendiri ke tempat penyaluran sembako, jadi gak perlu saya harus menebus Rp 20.000
kalau harus menebus dengan nominal segitu, saya merasa keberatan.
Hal senada di ungkapkan KPM yang lain, inisial (H) kepada awak media mengatakan, beberapa hari yang lalu saya menerima komodity dari salah satu Rt inisial (S), di antaranya komodity yang saya terima berupa Beras, telur, ikan, jeruk dan tahu 4 bungkus.
” Tapi miris komodity beras yang saya terima terbilang tidak layak konsumsi, di karenakan berasnya bercampur warna kuning dan berbau apek,” terangnya
Ia pun menambahkan, saya pun sama pak harus menebus komodity yang saya terima dengan nominal Rp 20.000 juga, ke pak Rt, dengan alasan untuk ongkos mobil membawa sembako.
Sementara, inisial (AN) yang membantu menyalurkan program BPNT di E- warong Saipunglloh saat di konfirmasi awak media, melalui via WhatsApp membantah, tidak di kolektif, itu KKS yang baru atau tambahan ketua Rt mohon di informasikan ke KPM yang menerima KKS nya mau di cek dulu.
” Perihal Pengolektifan KKS kalau menurut aturan tidak boleh, tetapi kalau hanya untuk pengecekan saja, terus KPM menyaksikan dan atas persetujuan KPM, mungkin tidak jadi masalah,” kilahnya
Namun saat di konfirmasi awak media melalui via whatsApp, perihal dugaan pungli oleh oknum Rt kepada KPM, Ujang Karsidi. SH selaku Kepala Desa (Kades) Sidamukti mengatakan, silahkan tanyakan langsung ke Rt nya saja, saya tidak menyuruh seperti itu,” katanya
” Silahkan tanyakan langsung ke Rt nya saja, saya tidak menyuruh seperti itu,” singkat Kades Sidamukti melalui via whatsApp
Sementara, Oknum Rt belum dapat terkonfirmasi sampai tayangnya pemberitaan
(Aguh)