Bencana Banjir dan Tanah Longsor Menimpa  Limapuluh Kota Kerugian Mencapai  Rp  4,5  Miliar 

IMG-20220105-WA0006.jpg

Limapuluh Kota ,- Benuanews.com Tingginya curah hujan belakangan ini membuat di sejumlah tempat terjadi banjir dan juga longsor  diperkirakan kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa dua kecamatan di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota yakni Kecamatan Kapur IX dan Kecamatan Akabiluru mencapai sekitar Rp4,5 miliar.

Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, Rabu (5/1).

Menurut Rahmadinol yang sekaligus manager Pusdalops BPBD Limapuluh Kota mengungkapkan bahwa, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Kapur IX pada Sabtu 1 Januari 2022 lalu, menimpa empat jorong di kawasan Nagari Galugua yakni Jorong  Galugua, Jorong Tanjuang Jajaran, Jorong Koto Tangah dan Jorong Mongan,

Sementara itu banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nagari Durian Tinggi menimpa tiga jorong yakni Jorong Bintungan Sakti, Jorong Cinta Maju dan Jorong Ronah Pembangunan.

Sedangkan di Nagari Muaro Paiti menimpa Jorong Sungai Panjang Indah. Sementara banjir dan tanah longsor yang di kecamatan Akabiluru menimpa Nagari Sungai Balantik.

Diungkapkan Rahmadinol, bencana banjir dan tanah longsor yang telah memporak poranda tiga nagari di Kecamatan Kapur IX disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan meluapnya air sungai Batang Kampar, Batang Kapur, Batang Lowe, Batang Koke dan Batang Mongan. Sedangkan banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Akabiluru diakibatkan meluapnya Sungai Doreh. 

Rahmadinol juga menyatakan, dampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di dua Kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota itu, pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota telah melakukan pendataan.

“ Alhamdullilah, dalam musibah bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Kapur IX dan Kecamatan Akabiluru tersebut, tidak ada korban jiwa. Namun untuk Nagari Galugua terdata sebanyak 192 rumah warga rusak ringan dan rusak berat 4 rumah. Ditaksir kerugian sekitar Rp684.000.000.-,” ujar Rahmadinol

Sedangkan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nagari Durian Tinggi terdata sebanyak 34 rumah warga rusak ringan dan ditaksir kerugian Rp68.000.000,-

Sementara itu dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan tersebut juga merusak sanitasi dan drainase lingkungan, termasuk fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan seperti dialami Puskesri Jorong Koto Tangah, Nagari Galugua yang mengalami rusak berat.

Lebih jauh diungkapkan Rahmadinol, dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nagari Galugua menimbulkan kerusakan cukup parah pada infrastruktur jalan Propinsi Sumatera Barat dan jalan Kabupaten Limapuluh Kota termasuk infrastruktur jalan di Nagari Durian Tinggi. 

“Diperkirakan kerugian terkait kerusakan infrastruktur jalan ini mencapai Rp1,1 Miliar,” ulas Rahmadinol.

Kerusakan lain akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut juga terjadi pada jaringan listrik, hutan, lahan dan tanaman pertanian dan hewan ternak.

“ Total kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut ditaksir mencapai Rp 4,5 Miliar,” ujar Rahmadinol.

Rahmadinol juga menyatakan, upaya penangganan yang telah dilakukan tim penanggulangan bencana terdiri dari BPBD, PUPR,  TNI dan Polri, Dinas Damkar, Pemerintah Kecamatan dan Nagari telah dilakukan pendataan dan mengungsikan atau memindahkan korban tinggal di rumah keluarga terdekat bagi rumah yang rusak berat dan mendirikan Posko di Nagari Galugua.

Menurut Rahmadinol, dalam penanggulangan bencana ditemukan kendala di lapangan yakni banyaknya titik longsor sehingga menghambat TRC-PB Kabupaten Limapuluh Kota melakukan kaji cepat di daerah bencana.

Kemudian beratnya medan untuk mobilisasi alat berat yang dimiliki Pemda Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga memakai alat berat Dinas PUPR Propinsi Sumatera Barat dan sulitnya akses jalan menuju lokasi.

Saat ini kebutuhan darurat untuk korban banjir dan tanah longsor, ulas Rahmadinol, adalah kebutuhan dasar pangan, kebutuhan dasar sandang, percepatan perbaikan jairngan listrik di daerah bencana, percepatan penanganan darurat pembuangan material longsor termasuk perbaikan darurat infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak.

Diakhir wawancara Rahmadinol mengungkapkan, terkait bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, Kemensos RI, Tri Rismaharini telah memerintahkan Kepala Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial (BBPPKS Regional I Sumatera Kemensos RI) Dra.Sunarti.M.Si segera turun tangani korban bencana di Kabupaten Limapuluh Kota.

“Informasi yang kita peroleh, Kamis (5/1) Kepala Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial (BBPPKS Regional I Sumatera Kemensos RI), Dra.Sunarti.M.Si, didampingi Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt.Bandaro Rajo dan Kepala Dinas Sosial Limapuluh Kota meninjau pelaksanaan penanganan darurat bencana alam banjir dan longsor di Kecamatan Kapur IX sekaligus akan menyerahkan bantuan darurat untuk korban banjir dan tanah longsor,” pungkas Rahmadinol. (Julian )

scroll to top