Pasaman benuanews.Bau! Sampah Berserakan di Pinggir Jalan di pasar Rao ,pasar tapus ,dan pasar panti serta daerah opjek wisata Rimbo panti.selasa 17 Mei 2022
Sampah berserakan di pinggir jalan di lintas sumatera tepat nya di daerah opjek wisata Rimbo panti , Kabupaten Pasaman.
Sampah berserakan di pinggir jalan di pasar – pasar di Pasaman, Sumatra barat. Bau menyengat pun tercium saat melintasi kawasan itu.
Pantauan media ini, sampah itu berserakan tepatnya di berbagai pasar , Jalan lintas sumatera Rimbo panti, Kecamatan Rao, Padang gelugur dan panti Kabupaten Pasaman. Sampah plastik, bekas makanan, hingga botol plastik tampak berceceran.
Menurut warga pasar Rao , Taufik, mengatakan para pekerja yang berangkat pagi hari sering membawa kantong berisi sampah dan dibuang di pinggir jalan. Pasalnya, Jalan Prapatan, Jalan lintas sumatera Rimbo panti , dan Jalan pasar tapus adalah jalan yang sering dilintasi pengendara .jalan ini merupakan jalan lintas sumatera yg banyak di lalui pengendara.
“Itu (ulah) warga yang berangkat kerja pagi-pagi. Dia suka buang di situ. Artinya, kita bukan suuzan sih, tapi warga luar sini sih. Saya sering tegur (orang yang buang sampah di pinggir jalan),” ujar Taufik kepada media ini , Selasa (17/5/2022).
petugas kebersihan dari Pemkab Pasaman yg jarang datang ke lokasi untuk membereskan hal ini yg membingungkan masyarakat ujar nya sampah-sampah yang berserakan itu udah jelas sangat menggangu tapi tidak ada tanggapan dari dinas terkait nada kesal nya ,” atau yg membidangi kebersihan ini kurang telaten.
“Saya masih ingat ujar Taufik ketika zaman bupati sekarang di periode yg pertama mengenai sampah di Pasaman rampung ,Rimbo panti bersih tiap pagi ada dinas kebersihan ujar nya tapi kini sagat -sagat kecewa sampah kurang di perhatikan.
Sampah teronggok di pinggir jalan di Rimbo panti, Kabupaten pasaman.
Kata Taufik, pengendara yang melintas terbiasa membuang sampah di pinggir jalan sejak 3 tahun lalu. Saking kesalnya, Taufik membuat baliho besar untuk memperingatkan warga agar tidak membuang sampah di pinggir jalan.
“Saya bikin baliho (seharga) Rp 150 ribu. Kata-katanya sampai saya bikin tulisan ‘yang buang sampah disini, bodat nada kesal nya . (warga yang buang sampah sembarangan)
Warga setempat, Didi mengaku, sering memergoki warga yang buang sampah di pinggir jalan. Bahkan dia tak ragu memarahi oknum tersebut.
“Saya sering kasih peringatan. Saya pernah negur. Buangnya (sampah) pagi-pagi (saat) orang berangkat kerja. Jadi berangkat kerja sambil buang sampah. Sambil bawa kantong sampah. Namanya juga orang-orang jauh, jadi tetap saja (buang sampah),” ujar Didi.
Sementara itu, warga lainnya, Nurhayati, mengatakan warga setempat berinisiatif membuat pagar pembatas agar tidak ada lagi yang membuang sampah pinggir jalan.
“Pernah (ada yang tepergok), diomelin, tapi ya tetap saja buang (sampah). Makanya
Di bikin taman (pagar), biar nggak ada yang buang (sampah) lagi,” ujar Nurhayati.yunefrizal