Apakah Penting Memakai Masker Berikut Penjelasan Dan Testimoninya

IMG_20200827_084021341.jpg

Makassar (Benuanews), Alasan Penting Memakai Masker Mulut Menurut penelitian, menggunakan masker mulut dengan benar memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, di antaranya:
1. Menghindari paparan polusi udara
Asap dari kendaraan bermotor, pabrik, rokok, dan debu, adalah beberapa jenis polusi udara yang bisa ditemukan setiap harinya. Nah, paparan polusi ini dapat memengaruhi kinerja paru-paru serta meningkatkan risiko terserang penyakit pernapasan seperti asma dan PPOK, penyakit jantung, dan kelahiran prematur.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah berpolusi tinggi, ini adalah alasan utama untuk memakai masker mulut ketika keluar rumah. Masker, terutama masker N95, bisa menyaring udara yang kotor sebelum terhirup oleh hidung.
2. Mencegah penularan dan penyebaran penyakit
Menurut sejumlah penelitian menggunakan masker mulut dapat membantu mencegah Anda menularkan atau tertular berbagai macam penyakit, seperti flu, batuk, ISPA, dan sindrom pernapasan akut berat atau Severe Acute Respiratory Syndrome.
Maka itu, memakai masker mulut dapat menjadi salah satu cara terbaik agar kita tidak mudah tertular atau menularkan penyakit. Masker yang digunakan dengan benar bisa membantu mencegah virus dan bakteri menyebar melalui lendir atau cairan yang keluar saat kamu bersin atau batuk.
3. Melindungi wajah dari efek negatif sinar matahari dan polusi
Alasan memakai masker mulut yang tidak kalah penting adalah untuk melindungi sebagian kulit wajah dari efek negatif polusi udara dan paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari dan polusi udara yang berkepanjangan dan berulang diduga dapat menyebabkan penuaan dini dan peningkatan risiko kekambuhan eksim, jerawat, flek hitam, hingga kanker kulit.
Selain dengan masker, kenakan juga kacamata hitam, topi, dan gunakan tabir surya untuk melindungi tubuh dari paparan sinar matahari.
Memilih Masker Mulut
Seperti disebutkan di atas, ada dua jenis masker yang biasa dipakai secara umum, yaitu masker bedah dan masker N95. Dua jenis masker tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masin.
Masker bedah
Masker mulut ini dapat melindungi saluran pernapasan dari percikan bersin dan batuk orang lain. Masker jenis ini mencegah tetesan cairan tubuh yang mengandung virus dan kuman keluar melalui hidung atau mulut. Kelemahannya, partikel kecil seperti virus di udara masih bisa terhirup meski memakai masker ini.
Masker N95
Dinamakan N95 karena diduga dapat menyaring partikel di udara hingga 95%. Masker mulut ini dibuat agar pas dengan wajah sehingga tidak ada celah yang memungkinkan masuknya virus melalui udara. Namun harganya lebih mahal dari masker bedah biasa.
Pada dasarnya, alasan memakai masker mulut adalah sebagai alat bantu untuk melindungi, mencegah, dan mengurangi efek negatif dari partikel polusi atau kuman di udara yang dapat mengganggu kesehatan kita.
Tapi perlu diingat, memakai masker mulut tidak bisa dijadikan pelindung sempurna dari polusi, virus, atau kuman. Bisa jadi masih ada celah longgar antara masker dengan wajah yang memungkinkan kuman atau partikel kecil masuk ke mulut atau terhirup oleh hidung.
Selain menggunakan masker, kamu juga harus rajin mencuci tangan, membersihkan rumah dan menjaga kualitas udara di dalam rumah, menjauhi paparan polusi, serta menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, untuk menjaga kesehatan dan mencegah tertular penyakit.

Berikut Pribadi Pak Yos Kadis Perikanan Provinsi Sumbar :

Assallamu’alaikum Wr Wb…
Warga SKB saya mau berbagi pengalaman sedikit kira-kira dimana saya terpapar Covid-19… Padahal sudah melakukan dengan ketat Protokol Kesehatan Covid-19 dengan kronologis sebagai berikut :

*1.* Jumat tanggal 7 Agustus 2020, saya test Swab di Kantor dengan semua staf sekitar 135 orang. Hasil Swab semua pegawai dan saya juga Negatif.

*2.* Senin tanggal 10 Agustus dinas ke Pekanbaru…

*3.* Selasa tanggal 11 Agustus menghadiri rapat di Kantor Gubernur Riau, menginap di Hotel. Selama dua hari tersebut saya lakukan protokol Covid-19 dengan disiplin, sampai² HP pun saya bersihkan dengan hansanitiser, semuanya sesuai SOP Covid-19…

*4.* Rabu tanggal 12 Agustus, pukul 10.00 cek out dari Hotel, langsung pergi ketempat saudara mengobrol-ngobrol lebih kurang 1 jam lamanya. Dan lanjut kerumah saudara yang kedua, kumpul² dirumah dengan anak anaknya, 1 jam pula, sampai pukul 12.00 (tapi tetap pakai masker…di dua tempat ini)…

*5.* Pukul 12.00 siang pergi menemui saudara dilokasi yang ke 3. Mengobrol-ngobrol 30 menit dan tetap pakai masker…

*6.* Pukul 13.30, pergi ke rumah saudara ke lokasi yang ke empat. Dirumah adik yang terakhir, karena dari sini langsung pulang ke Padang. Dan selama dirumah ini karena dianggap yang terakhir, saya tidak pakai masker. Minum dan makan makanan kecil di rumah adik ini. Ada 4 orang dirumah : suami-istri dan anak dua. Mengobrol-ngobrol lah tanpa masker. Sedangkan sopir masuak rumah sebentar langsung duduk diluar rumah…

*7.* Pukul 15.00 kami menuju Padang, hanya mampir makan di Payakumbuh…

*8.* Sampai di Padang Rabu malam dan Kamis tanggal 13, langsung Swab lagi karena kami wajib Swab jika dari luar Provinsi dan ternyata hasilnya saya Positif Covid-19…

*9.* Kemudian saya kontak Dinkes Riau, agar lakukan traking terhadap semua adik-adik dan ponakan yang kontak dengan saya di Pekanbaru…

*10.* Ternyata hasil Swab adik dan ponakan saya yang saya temui terakhir waktu saya Tidak Pakai Masker semuanya 4 orang dinyatakan Positif. Sedangkan yang tiga lokasi lagi yang saya kunjungi hasil Swabnya Negatif…

*11.* Hasil Swab saya Positif, sedangkan Sopir Saya Negatif padahal kami sama sama pergi dan pulang…

*12.* Dari tracking tersebut saya dapat ambil kesimpulan : Saya Terpapar Covid-19 dari Lokasi Yang Terakhir Karena Saya Disana Tidak Menggunakan Masker. Kenapa Sopir Tidak Kena Sebab Sopir Tidak Masuk Kerumah Dan Selama Diperjalan Kami Tetap Sama-Sama Pakai Masker…

Apa yang ingin saya sampaikan dari hasil traking tsb? Ternyata Pengunaan Masker Sangat Membantu Diri Kita Dari Penularan Covid-19. Ini Contoh Pengalaman Saya Alami Langsung…

Kini saudara-sadara yang di Pekanbaru sudah diisolasi mandiri…

Dan tambahan informasi dari saudara saya bahwa satu minggu sebelum saya kerumahnya, ada kawannya bertamu ke rumah yang baru pulang dari Jakarta bersin-bersin dan batuk dirumah saat bertamu padahal sudah dikatakan untuk tidak masuk rumah tapi diabaikan…

Intinya lagi bahwa orang dari Zona Merah Seperti Dari Jakarta Perlu Diwaspadai Apakah Keluarga Teman Kerja Atau Tetangga Agar Kita Bisa Memutus Mata Rantai Covid-19. Dan Yang Datang Dari Zona Merahpun Harus Sadar Pula Untuk Tidak Keluyuran…

_*Kesimpulan* dari kasus ini…_

*1.* Wajib pakai Masker di manapun asal keluar rumah, tidak menjamin aman jika keluar walaupun sebentar tetap pakai Masker…

*2.* Perlu diwaspadai orang yang datang atau kontak orang dari zona merah…

*3.* Jika kita kena Covid-19 Positif segera lakukan tracking terhadap orang-orang yang kontak dengan kita terutama keluarga kita agar mereka bisa kita lindungi dan putuskan rantai penularan Covid-19 ini…

Demikian semoga kita bisa ambil hikmahnya dan lebih disiplin melakukan Protokol Kesehatan dan keluarga terhindar dari Covid-19 Aamiin…

_Wassalam._
_Yosmeri…_🙏🙏

Editor by : Rustanbenuanews

scroll to top