MENTAWAI MENTAWAI (benuanews.com) ~ Kapal Layar “Mahana” berbendera Perancis yang ditumpangi Greffier Didier (L/64 Tahun) yang mengalami mesin di Perairan Samudera Indonesia sebelah Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai akhirnya berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan Mentawai.(08/10/2022).
Kapal Layar “Mahana” berwarna kuning putih dengan panjang 10,7 meter dan berat 6 ton tersebut bertujuan ke Thailand dan mengalami mati mesin di Perairan Samudera Indonesia sebelah Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai pada hari Minggu, 02 Oktober 2022.
Saat dikonfirmasi di ruangannya, Kakansar Mentawai Akmal,S.Sos menyebutkan bahwa awalnya mendapat informasi dari BBC (via Email) terkait kecelakaan tersebut.
“Kami menerima infomasi dari BBC (via Email) tentang Distres Alert pada Senin (03/10/2022) pukul 00.51 Wib, lalu kita coba cross check Hp Survivor namun tidak terhubung. Berbagai upaya dilakukan namun hasilnya nihil. Hingga akhirnya pada Selasa (04/10/2022) pukul 19.00 Wib kami menerima informasi dari Jason (anak Survivor) bahwa Survivor memerlukan Towing. Dan pada Rabu (05/10/2022) pukul 05.23 Wib Jason kembali mengirimkan informasi koordinat terakhir Survivor, sehingga Tim SAR Gabungan segera bersiap menuju titik koordinat keberadaan Survivor. Namun sayangnya karena angin kencang dan ombak besar yang membuat Tim SAR Gabungan terpaksa kembali ke Tuapejat, karena kondisi cuaca tersebut sangat membahayakan apabila dipaksakan dilakukan penyelamatan. Namun kami tetap melakukan pemantauan,” ungkap Kakansar Akmal.
“Pada Kamis (06/10/2022) pukul 10.15 Wib Petugas Kom Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai berhasil menghubungi Survivor, dan Survivor (Gteffier Didier) menyebutkan bahwa sudah dapat menghidupkan mesin kapalnya namun belum maximal dengan kecepatan maximal 3.5 knots. Dan pada pukul 12.41 Wib, kami menerima informasi dari BBC bahwa ada 3 kapal berbendera Indonesia berada disekitar kapal KM. Mahana,” kata Kakansar.
“Kami selalu memantau pergerakan kapal KM. Mahana. Pada Jumat (07/10/2022) pukul 15.15 Wib Tim SAR Gabungan tiba di Dermaga Sikakap, Kec.Sikakap, Kab. Kep. Mentawai dan berkoordinasi bersama Forkopimcam dan instansi terkait. Esok harinya, Sabtu (08/10/2022) pukul 04.00 Wib, Tim SAR Gabungan berangkat dari Dermaga Sikakap menuju Pulau Siopa Sabeu, Kec. Sikakap, Kab. Kep. Mentawai dan melakukan Intercept, mengarah ke Samudera Indonesia dengan rencana jarak 20 NM dan Heading dari Pulau Siopa Sabeu,” ucap Kakansar.
“Akhirnya pada Sabtu (08/10/2022) pukul 09.10 Wib Tim SAR Gabungan menemukan Survivor pada koordinat : 2° 55`6″ S – 100°6’2″ E dengan jarak 10.8 NM Radial 218° Garis lurus dari dermaga Sikakap dan langsung membawa ke Dermaga Sikakap. Setelah tiba di Dermaga Sikakap, Survivor segera diberikan makanan, air mineral, vitamin dan BBM. Dan Survivor langsung dikoordinasikan dengan instansi terkait. Operasi SAR diusulkan ditutup dan semua unsur kembali ke kesatuannya masing-masing,” pungkas Kakansar.
Alut yang digunakan : RIB 02 Mentawai, SMC Vehicle, Truk Personil, Rescue Dymax, ALKOM, ALBANAV, HP SATELIT, Senter Infrared, Pal Evakuasi dan Medis.
Unsur yang terlibat dalam Operasi SAR : BCC, Kantor SAR Mentawai, TNI/Polri, BPBD, Forkopimcam Sikakap, TAGANA,NGO/LSM, SROP, KUPP SIOBAN, Pihak Keluarga dan Masyarakat.(W).