Jakarta,Benuanews.com-Ketua Umum KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) M.Ryano Panjaitan mengatakan program KNPI kedepan tidak ingin terjebak dalam retorika semata, tapi mampu berbuat nyata serta membangun kemandirian melalui enterpreneurship.
Hal tersebut dikemukakan Ryano anak muda berdarah Batak-Bugis saat dialog pada pengenalan Radio Online Lira Indonesia dan buka puasa di Studio Cibubur, Jakarta yang dipandu oleh Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), HM. Jusuf Rizal sebagai penyiar.
Sebagaimana diketahui Ryano Panjaitan ditegah pro dan kontra dalam Kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) XIV yang dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta, pada 8-10 April 2022 terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KNPI Periode 2022-2025.
Kehadiran Ryano di markas LSM LIRA Cibubur merupakan ajang silaturrahmi dengan DPP Pemuda Lira yang dirangkai kegiatan Buka Bersama, santunan anak yatim dan janda serta peluncuran Radio Online Lira Indonesia.
Didampingi Ketum Pemuda Lira Adam Irham dan jajaran, Ryano mengatakan, ia akan berusaha membangun pemuda sebagai generasi penerus bangsa melalui berbagai program yang tidak hanya sekedar retorika.
“Nanti berbagai program tidak hanya sekedar retorika, tapi mampu membangun kemandirian melalui pengembangan enterpreneurship. Jadi usaha jalan dan kegiatan sosial kemasyarakatan juga jalan,” tegas Ryano
Gagasan ini disambut baik oleh Presiden LSM LIRA, Jusuf Rizal yang sebelumnya juga di KNPI, kemudian di organisasi dunia usaha, HIPMI hingga Serikat Pekerja. Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu menyebutkan gagasan Ryano langkah tepat.
“Anggota KNPI itu perlu pemikiran enterpreneur tidak hanya bicara organisasi dan politik. Sebab tanpa kemandirian ekonomi para pemuda yang terjun di politik akan menjadi pelacur politik,” tegas Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak itu.
Ketum Pemuda Lira, Adam Irham dalam sambutannya mengatakan akan mendukung kebijakan Ketum KNPI, Ryano guna memajukan organisasi KNPI serta kaum muda untuk melakhirkan generasi muda masa depan yang siap menghadapi perubahan serta mandiri.
Ia juga mengkritisi kinerja Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali yang dinilai kurang memberi kontribusi bagi kemajuan kaum Pemuda Indonesia. Kinerjanya jauh dari yang diharapkan bagi masa depan pemuda Indonesia.(A-R)