Warga Lapor Minyak Goreng Langka,Kapolda Jambi Turun Temui Masyarakat

IMG-20220307-WA0004_compress70.jpg

SAROLANGUN.(Benuanews.com)- Kapolda Jambi Irjen pol.albertus Rachmad Wibowo, himbau masyarakat jangan takut minyak goreng habis, ketersediaan minyak goreng masih cukup.

Himbauan ini disampaikan Kapolda Jambi didepan Masyarakat saat meninjau pasar murah minyak goreng,dikelurahan Singkut Kabupaten Sarolangun,Minggu.06/03/22

Dalam kunjungan kerja Kapolda Jambi meninjau pasar murah minyak goreng,Kapolda juga  melakukan rapat bersama Bupati dan Forkopimda Sarolangun,dan mendengarkan keluhan  warga yang berada dalam Pasar Murah Minyak Goreng tersebut.

Dalam peninjauan tersebut Kapolda Jambi didampingi, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, S.IP, M.M., dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, S.H.I., M.Si.

Kunjungan kerja Kapolda Jambi juga disambut  Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra, Kapolres Sarolangun AKBP Anggun Cahyono, S.Ik, Dandim 04/20 Sarko Letkol Inf Tomi Radya Diansyah Lubis S.A.P M. Han, Ketua DPRD Kab Sarolangun Tontawi Jauhari, SE serta unsur terkait di Kabupaten Sarolangun.

Kapolda Jambi menjelaskan maksud kedatangannya di dua tempat di Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo dan Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

Karena ada  laporan yang kita terima dari nomor bantuan Polisi 085-360-555-222, terkait langkanya minyak goreng  di Singkut maupun di Rimbo Bujang.

Dari diskusi kami dengan masyarakat, distributor maupun produsen dapat kami simpulkan penyebabnya, Yang pertama itu adanya pembelian yang panik, masyarakat mungkin panik takut minyak goreng habis, dia beli banyak-banyak, kemudian disimpan di rumahnya sehingga masyarakat yang lain tidak kebagian,” terang Kapolda Jambi.

Kapolda juga menambahkan  penyebab langkanya minyak goreng, yakni adanya spekulan yang melihat bahwa minyak goreng saat ini sangat dibutuhkan, spekulan tersebut berspekulasi dengan memborong minyak goreng yang kemudian dia jual lagi.

Di samping itu penyebabnya adalah harga minyak CPO yang tinggi di luar negeri, sehingga pemerintah mengeluarkan aturan untuk orang boleh ekspor, dia harus memenuhi minimal 20 persen kebutuhan lokal.

“Saya Jelaskan bahwa di Jambi ini ada dua pabrik Minyak goreng yang produksi kesehariannya 140.000 Kilo liter”

Sementara di Sarolangun dan di Tebo kebutuhan hariannya 10.000 kilo liter minyak goreng.

Jadi kalau 140.000 Kilo liter insyaAllah masih cukup itu baru dari 2 produsen belum lagi nanti ada teman-teman yang punya retail yang pabriknya di Jakarta belum lagi yang curah, insyaallah cukup,” ujarnya.

Kapolda Jambi juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak takut, khawatir dan tidak perlu membeli minyak goreng secara berlebihan.

“Jadi Masyarakat tidak usah takut, tidak usah khawatir, tidak usah beli banyak-banyak, bahkan suplay Minggu ke 4 bulan Februari itu lebih banyak daripada suplay minggu-minggu sebelumnya, ini pak Bupati yang mengatur untuk di Sarolangun dan nanti saya laporkan kepada Gubernur supaya Bupati yang lain melakukan hal yang sama,” imbau Kapolda Jambi.

(RED)

scroll to top