Warga Jalan Karet Tuntut, Visi misi Pemkot Gunungsitoli, Dalam Pembangunan Jalan Diduga Proyek Siluman.

IMG_20221117_112355-scaled.jpg

Gunungsitoli_BenuaNews, 17/11/2022            Dalam Pemerintahan Kota Gunungsitoli Saat ini, Ternyata Banyak Polemik yang terjadi ditengah-tengah Masyarakat, “Serasa Perasaan Masyarakat, Pemkot Gunungsitoli Lebih mengutamakan Perusahaan yang notabene tidak mempunyai Izin untuk beroperasi, dan berpihak kepada perusahaan yang mencari keuntungan ditengah masyarakat. “Dalam bulan November Tahun 2022 sudah dua kali terjadi unjuk rasa, “AKSI DAMAI” didepan halaman kantor walikota Gunungsitoli.

“Kamis tanggal 17 November 2022 Warga jalan Karet, melaksanakan aksi damai di depan halaman Pemkot Gunungsitoli, dengan berbagai Macam tuntutan warga, Atas pembangunan Peninggian badan jalan, yang 1,5 meter Ketinggian. Sehingga Masyarakat tersebut merasa keberatan dan dirugikan oleh pemkot gunungsitoli.
Kami warga jalan karet Lingkungan 5 & 6 meminta pemerintah kota Gunungsitoli Pro kepentingan Rakyat kecil

Kami warga jalan karet Lingkungan 5 & 6 mengutuk keras atas kebijakan pemerintah kota Gunungsitoli yang membuat kami terkubur dirumah kami sendiri

Kami menegaskan seluruh warga jalan karet Lingkungan 5 & 6 tidak Alergi pembangunan

Kami warga jalan karet Lingkungan 5 & 6 Menolak jika pembangunan peninggian jalan di tinggi kan setinggi 1,5 meter

Kami warga jalan karet Lingkungan 5 & 6 meminta agar peninggian jalan hanya 0,5 meter ( Setengah Meter)

Kami menegaskan dan menyatakan diri seluruh warga jalan karet Lingkungan 5 & 6 yang terkenak dampak akan melaksanakan tidur ditempat pembangunan sampai tuntutan kami direalisasikan.

Membuat Open Herman Gea Ketua Komunitas wartawan Nias Geram dan Angkat bicara terkait persoalan pembangunan itu,

”Saya sangat kasihan kepada warga yang terkenak dampak pembangunan peninggian jalan, Seharusnya pemerintah kota Gunungsitoli memikirkan solusi terkait persoalan ini agar masyarakat jangan terkenak dampak,” Ucap Ketua KAWANI dalam komentar kepada awak media

Ditempat yang Terpisah Edward Firman Firdaus lahagu sebagai Ketua Pimpinan Aksi (Pias)dan juga sebagai Wakil ketua GAMKI, menyampaikan dalam orasinya,

”Kami masyarakat sangat mengapresiasi pemerintah kota Gunungsitoli yang sedang Giat-giatnya membangun, Tapi pikirkan juga nasib Warga sekitar itu, Dengan ketinggian 1,5 Meter badan jalan otomatis aktivitas perekonomian mereka lupuh, Sedang mereka mencari nafkah,

“Juga Menyampaikan bahwa aksi ini kita buat supaya pemkot gunungsitoli dapat memberikan solusi terhadap warga yang tertindas dalam pembangunan yang tidak mempunyai papan pembangunan Proyek tersebut. Sehingga kita menduga bahwa proyek tersebut adalah, “PROYEK SILUMAN”
“Dalam aksi masyarakat hari ini diterima langsung oleh Wawako gunungsitoli, Sowa’a Laoli dan sekda beserta dinas PUPR.
‘Dalam Penyampaian sowa’a’ agar warga harus bersabar dan PUPR akan segera mencari solusi bagaimana cara supaya jalannya masyarakat tidak tertutup untuk memasuki halaman rumah. Dan akan segera menyampaikan kepada pimpinan atas.(YZ)

scroll to top