Warga Birugo Bantah Punya Baju Tiga Helai

IMG-20220909-WA0026-1.jpg

Bukittinggi, – Terkait dengan informasi yang lagi viral pemebritaan baik di dunia Maya Facebook dan juga beberapa media online, bahwasanya ada masyarakat di kelurahan Birugo kehidupannya ada yang kelaparan dan kain hanya 3 helai.

Hal tersebut disampaikan Walikota Bukittinggi, pada Senin, 5 September 2022 saat blusukan di Kelurahan Birugo. Berikut isi petikan Walikota  Bukittinggi yang terbit disalah satu media online.

“Kami bersama SKPD terkait dibantu Baznas Bukittinggi, rutin melakukan blusukan seperti ini. Tujuannya, lebih mengetahui kondisi real mereka, bagaimana kehidupannya, apa saja keluhan, permasalahan yang mereka hadapi,” ungkap Walikota.

Pada Kelurahan Birugo, Wako bersama tim, bertemu dengan keluarga Efrizon yang tergolong sangat membutuhkan. Kehidupannya cukup menyedihkan dengan mengontrak rumah yang jauh dari kata layak.

“Kami sangat kaget sekali. Masih ada kehidupan warga Bukittinggi yang seperti ini. Baru kami tahu, sebanyak ini kami kunjungi warga, baru ini yang sang ibu hanya memiliki tiga helai baju, makan juga tidak rutin. Ini patut diberikan perhatian dan bantuan. Sudah kami data untuk lebih diperhatikan lagi oleh Kelurahan, Dinas Sosial dan Baznas. Bantu kebutuhan mereka, ujar” Wako.

Terkait hal tersebut Masyarakat Kelurahan Birugo pada hari Jumat (9/9) tinjau lokasi, pada saat itu hadir Niniak Mamak, Pengurus Masjid, Ketua LPM, pemuda, Ketua RT, serta Diikuti oleh beberapa tokoh masyarakat di Kelurahan Birugo.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan Birugo Taufik saat di temui di lokasi mengatakan, yang dikatakan di media lewat Facebook dan juga media online bahwa ada salah satu keluarga di kelurahan Birugo yang tidak pernah tersentuh dengan bantuan.

Dari pemberitaan tersebut bahwasanya dalam kehidupan sehari-hari merasa susah sering menahan lapar dan bajunya hanya 3 helai.

“Dengan informasi tersebut telah kita cek ke lokasi melihat keadaan sebenarnya, ternyata berita itu adalah berita yang tidak benar karena dengan pengakuan dari pada yang bersangkutan rasanya untuk kehidupan sehari-hari terpenuhi dan masalah-masalah lain ekonomi mereka tidak pernah merasa kekurangan untuk makan” ucap Taufik.

“Hari ini kami dari kelurahan yang merasa dirugikan yang dicemarkan karena dikatakan kelurahan lingkungan sekitar, ternyata begitu banyaknya keperdulian dari pemerintah dari kelurahan warga Birugo”

Lanjut Taufik, dalam pemberitaan dikatakan juga bahwasanya tidak pernah disentuh, dari tokoh masyarakat, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, pemuda, dan kita dari LPM tidak menerima rasanya jika warga kami di katakan seperti itu terangnya.

“Kami meminta karena ini kelurahan Birugo dicemarkan kami meminta untuk diklarifikasi pemberitaan tersebut, tidak ada warga khususnya di pemeberitaan itu di RT 02 RW 02 Kelurahan birugo yang kelaparan, kami meminta di luruskan kembali berita ini. Karena tidak sesuai pemberitaan, dan itu tidak benar adanya” pungkas Taufik yang di dampingi Hendri Dt Mangkuto basa Inyiak rangtuo kampuang di Birugo.

Lanjutnya Jangan sampai masalah ini berlarut larut, karena tidak ada masalah di birugo seperti hal seperti kelaparan tersebut ujar Taufik.

Keluarga yang bersangkutan Joni Efrizon bersama istrinya Yanti menjelaskan, saat para perangkat nagari mengunjungi rumahnya mengatakan pada siang itu “saya tidak pernah mengatakan kami tidak makan dan kelaparan, cuma memang saya mengatakan kadang makan terlambat, itu iya namun karena menunggu suami pulang, jika ada mengatakan kelaparan itu tidak ada” ucapnya.

Sementara itu Yanti Suami dari Efrizon juga menyampaikan “terkait pakaian, kami ada pakaian, yang tiga helai tersebut hanya pakaian anak sekolah saya, memang 3 helai, dan memang pada saat itu ada pakaian anak saya yang robek jadi belum di jahit, dan saat itu memang tidak sekolah, karena celana sekolahnya robek” ucap Yanti.

Pada kesempatan itu tetangga samping rumah tempat tinggal yang bersangkutan, Rita ( 45) mengatakan “kalau makan ndak mungkin indak makan, masalahnya pagi sajo Ia sudah memasak, kalau tidak makan tidak mungkin, tidak mungkin rasanya tetangga akan kami biarkan kelaparan” ucapnya.

Lanjut Rita, “pagi saja anak-anaknya sudah pergi sekolah juga uang jajan sekolah juga di kasih orang tua kepada anaknya, kalau untuk makan jika tidak makan mungkin tidak pernah” pungkasnya.

Ketua pemuda Amri juga mengatakan jika bersangkutan mengatakan berdasarkan pemberitaan bahwa saya tidak makan itu berita keliru, berdasarkan keterangan dari warga yang bersangkutan mengatakan tadi bahwasanya Ia tidak ada yang tidak makan cuma mungkin kadang sedikit telat tapi itu kan biasa, ucapnya

“Namun ada juga pemberitaan yang mana kain saya hanya 3 helai dan itu juga tidak benar, namun yang 3 helai itu pakaian sekolah anaknya memang ada 3 helai seperti yang dikatakannya tadi, kalau pakaiannya kan bisa di lihat ada satu lemari ada pakaiannya” pungkas Amri.

Sumber. baritonagarinews.com

scroll to top