Ustad Hidayatullah ; Tarbiyah Ramadhan mampu antisipasi kerusakan dan degradasi moral kaum Muslim saat ini

Palembang,(benuanews.com)-
Ustad H.Hidayatullah, HT,MA menyatakan meskipun ibadah-badah yang diperintahkan ajaran Islam sangat bervariasi cara dan bentuknya, seperti misalnya shalat yang menekankan pada aspek ucapan dan perbuatan; ibadah zakat tekanannya pada pengeluaran sebagian harta yang dimiliki; ibadah shaum (puasa) pada upaya menahan diri (imsak) dari makan, minum, dan melakukan perbuatan yang tercela sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari selama satu bulan penuh; ibadah umrah dan haji tekanannya pada kekuatan fisik dan kekuatan harta (isthitha’ah), namun ibadah-ibadah tersebut memiliki ruh dan napas yang sama ucap ustad H.Hidayatulah HT, MA
Dalam ceramah Ba’da Zuhur hari Ke 10 Ramadhan 1445 Hijriah diMasjid Assa’adah Mapolda Sumsel KM 4 Palembang Kamis 21 Maret 2024 Siang

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M.Zulkarnain, SIK, MSi, Irwasda Kombes Pol Feri Handoko Soeharso, SIK, SH Para PJU, Pamen, Pama, Bintara serta Para ASN satker Polda Sumsel dan Jamaah lainnya

Ustad Hidayatullah mengatakan
Anjuran Mendirikan Sholat di Awal Waktu
Yakni, terbentuknya akhlak yang mulia dalam kehidupan seorang Muslim. Akhlak mulia itu tercermin terutama setelah yang bersangkutan melakukan kegiatan-kegiatan ibadah tersebut ucap Dosen UIN Rafah Palembang

Lanjutnya seorang Muslim yang shalatnya khusyuk, di samping ketika melaksanakannya tepat dan benar, juga setelah shalat orang tersebut berusaha menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar. Yaitu, perbuatan yang merusak diri, keluarga, dan kehidupan bermasyarakat. Seperti misalnya menjauhkan diri dari memfitnah, mengadu domba, memutuskan tali silaturahmi, hanya pandai menghujat tetapi tidak pernah menginstrospeksi diri, kikir, hasad dan dengki, serta perbuatan-
perbuatan buruk lainnya tambahnya

Allah SWT berfirman: “Bacakan apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alkitab (Alquran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan, sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah lain). Dan, Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 29: 45) lanjutnya

Zakat, infak, dan sedekah yang ditunaikan, sesungguhnya mengantarkan pada kesucian jiwa dan harta (QS 9: 103) serta tanggung jawab sosial yang tinggi. Bahwa, pada setiap harta yang dimiliki terdapat hak orang lain tegasnya

Allah SWT berfirman tentang sifat-sifat orang mukmin yang akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan: “Dan sesungguhnya pada harta mereka terdapat bagian tertentu bagi orang yang meminta ataupun yang tidak meminta.” (QS 70: 24-25).ungkapnya

Shaum yang dilakukan dengan benar akan mengantarkan pelakunya pada perilaku takwa dan kemampuan mengendalikan diri yang sangat tinggi (QS 2: 183). Demikian pula ibadah haji dan umrah, akan menumbuhkan ruh dan napas pengorbanan yang tinggi, persamaan, ukhuwah, dan persaudaraan antara sesama Muslim, dan mujahadah (kesungguhan) dalam melakukan berbagai tugas pengabdian kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia jelasnya

Atas dasar itu semua, maka ruh dan napas ibadah inilah yang harus senantiasa kita tumbuh kembangkan agar di tengah-tengah berbagai kerusakan dan degradasi moral yang terjadi sekarang ini, kaum Muslimin tetap memiliki integritas pribadi dan moral yang tinggi yang mampu meredam berbagai perilaku yang merusak pribadi Musim tutupnya***(wahyudi)

scroll to top