Tim Polda Jambi Dan Tim Ahli ITS Surabaya Lakukan Uji Mutu Beton RS.Pratama Rantau Rasau.

1000248834.jpg

Benuanews.com – Tanjung Jabung Timur, Proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau yang menelan anggaran Rp43,4 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 kini menjadi sorotan. Baru beroperasi sejak November 2024, sejumlah kerusakan fisik pada bangunan sudah terlihat, termasuk retakan pada dinding, plat dag beton, serta kebocoran pada atap dag beton.

Pekerjaan proyek ini dilakukan oleh PT Belimbing Sriwijaya bersama KSO PT Bukit Telaga Hasta Mandiri, dengan pengawasan dari PT Kalimanya Exspert Konsultan. Proyek ini juga masuk dalam Pengawalan Proyek Strategis (PPS) oleh Kejaksaan Negeri Tanjung Jabung Timur.

Pada Jumat (21/2/2025), tim dari Polda Jambi dan ahli peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diketahui berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Ketika awak media mencoba menemui Direktur Rumah Sakit, pihak keamanan rumah sakit menyebutkan bahwa yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.

Menurut keterangan penjaga rumah sakit, selain tim dari Polda dan ITS, turut hadir juga pihak Dinas Kesehatan yang didampingi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta kontraktor.

“Mereka sudah di sini sejak Selasa, hari ini terakhir,” ujar penjaga.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tim ITS menggunakan alat Concrete Hammer Test atau Schmidt Hammer Test untuk menguji kekuatan beton. Selain itu, dilakukan pengeboran (coring beton) di beberapa titik pada plat dag beton untuk mengambil sampel. Bekas uji coba ini terlihat di gedung A (IGD) dan gedung B, dengan beberapa titik ditutup menggunakan papan triplek.

Saat ditanya lebih lanjut, penjaga rumah sakit mengonfirmasi bahwa pemeriksaan dilakukan di seluruh gedung, bukan hanya di gedung A dan B. “Keseluruhan semua gedung,” katanya.

Kerusakan pada struktur bangunan yang baru beberapa bulan beroperasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kualitas pengerjaan proyek. Dengan turunnya tim dari Polda Jambi dan ITS Surabaya, publik kini menunggu hasil penelitian lebih lanjut serta langkah-langkah yang akan diambil terhadap temuan ini.

Jika terbukti ada kejanggalan dalam pengerjaan proyek ini, bukan tidak mungkin akan ada langkah hukum terhadap pihak terkait. Sementara itu, pihak rumah sakit dan pemerintah daerah diharapkan dapat segera memastikan keselamatan dan kelayakan fasilitas bagi masyarakat.

Dan hingga berita ini diterbitkan pihak Dinas kesehatan serta tim dari Polda Jambi belum memberikan keterangan secara resmi sehingga menurunkan tim ahli pemeriksa bangunan.(Ari)

scroll to top