Terungkap Pupuk Bersubsidi Langka Akibat Penebusan Oleh Kios Resmi Tidak Sesuai Kebutuhan Kelompok

Polish_20210810_164856029.jpg

Sampang,- Petani di beberapa daerah kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Salah satu contohnya di desa Nyeloh kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, Penyebabnya terdapat beberapa masalah terkait dari penyaluran pupuk subsidi ini mulai dari pendataan yang kurang baik hingga pemanfaatan kartu tani yang kurang maksimal.

Kordinator PPL Kecamatan Kedungdung, Rofaat mengatakan penyaluran pupuk bersubsidi masih bermasalah yang mengakibatkan kelangkaan pupuk subsidi penjelasan kepada seorang ketua kelompok tani yang mendaftarkan Kelompok Tani baru berasal dari desa Nyeloh Kecamatan Kedungdung. Selasa (10/8/2021).

” Petani desa Nyeloh berharap hal ini dapat didengar oleh Bupati H. Slamet Junaedi, hanya beliaulah yang menjadi ujung tombak para petani desa Nyeloh”, tutur petani desa Nyeloh.

Kordinator PPL Kedungdung Rofaat menegaskan, “Permasalahan masih sama dari data kebutuhan pupuk riil yang tidak akurat setiap tahun hingga pemanfaatan data kartu tani yang rendah. Namun hal ini sudah kami lakukan secara data yang valid akan tetapi kelompok tani yang fiktif dilakukan oleh pengecer hanya mengincar E-RDKK, saat musim tanam tiba pengecer terkendala modal sehingga mengakibatkan tak melakukan penebusan pupuk sesuai alokasi kebutuhan kelompok tani”, paparnya.

Saat mendatangi BPP Kedungdung-Sampang, Ketua kelompok tani Taman Koning Sejahtera, Hilal Mubarok mengatakan.
” Kami mewakili para petani yang berkeluh kesah kepada kami, sehingga kami melakukan pembentukan kelompok tani untuk program kerja yang jelas dan amanah”, Pungkasnya.

Hilal mubarok petani millineal menuturkan kami mengabdikan diri untuk desa mencari solusi permasalahan yang terjadi segera dapat teratasi.

Harapan yang didambakan petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi akan mengalami kesulitan yang sama jika kelompok tani yang fiktif tidak menjalankan amanah dari petani.(Mu’arif/red)

scroll to top