JAMBI.(Benuanews.com)-Tiga Jendral Purnawirawan TNI direncanakan akan menghadiri kegiatan Penyembuhan Tradisional Nusantara di lapangan balai Kantor Walikota Jambi.
Penyembuhan Tradisional Nusantara untuk umum Hadir dikota Jambi,akan diselenggarakan pada tanggal 25 hingga 31 Agustus 2024.
Kegiatan tersebut di selenggarakan “HITAM PUTIH”dan menghadirkan lebih dari 20 Praktisi Penyembuhan daerah berbagai daerah di seluruh Nusantara.
Rangkaian kegiatan dalam pameran ini meliputi Pagelaran dan atraksi seni budaya, Penampilan dari komunitas lokal, Hiburan oleh talenta lokal Jambi, Sarasehan, Budaya Metode Penyembuhan Tradisional” yang terbuka untuk umum dengan kuota terbatas.
Selain itu, juga akan ada stand kuliner UMKM Jambi, area kopi dan workshop terkait kopi, serta pameran dan bursa artefak benda pusaka.
Ridho, selaku penyelenggara, menyampaikan bahwa acara ini digelar untuk kembali mengenalkan budaya dan adat istiadat yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kembali metode penyembuhan tradisional dan kekayaan alam yang kita miliki, terutama berbagai jenis tanaman yang berpotensi sebagai herbal penyembuhan”sebut ridho
Ridho menjelaskan bahwa acara ini rencananya akan dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI), Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto, S.H., S.I.P., M.M.
Kami sudah berkoordinasi dengan FKPPAI, dan InsyaAllah, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto , Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.I.P., M.A.dan Mayjen TNI (Purn.) Dr. Syamsu Djalal, S.H., M.H.di rencanakan akan hadir kegiatan ini.
Dari Penyelenggara HITAM PUTIH Mengucapkan terima kasih kepada PJ Walikota Jambi,Sekda Kota Jambi dan semua pihak yang telah mensupport kegiatan ini,ucap ridho,Sabtu 22/08/24
Menurutnya, kegiatan ini penting untuk menggali potensi daerah Jambi, yang dikenal dengan tradisi penyembuhan tradisionalnya.
Kegiatan “HITAM PUTIH” juga diharapkan menjadi ajang untuk menggali kembali kearifan lokal dalam penyembuhan tradisional serta memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus modernisasi.(*)