LUWU UTARA-Benuanews.Com-UPT Pengelolaan Objek Wisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata atau UPT Pariwisata Kabupaten Luwu Utara mengapresiasi penampilan maksimal para siswa(i) SMAN 8 saat tampil dalam pementasan Drama Teater Napak Tilas Religi Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu, Senin (27/10/2025), di Kompleks Makam Dato’ Sulaiman.
Kepala UPT Pariwisata, Lukman, mengatakan bahwa penampilan drama teater dari SMAN 8 Luwu Utara mengundang decak kagum dari para peserta dan tamu undangan Napak Tilas Religi yang dipusatkan di pelataran Kompleks Makam Dato’ Sulaiman. “Alhamdulillah, anak-anak kita dari SMAN 8 tampil apik dan sangat baik dalam pementasan drama,” ucap Lukman.
Menurut Lukman, anak-anak SMAN 8 tampil sangat baik karena memiliki waktu yang cukup dalam latihan, sehingga tak heran saat tampil semua bisa fokus dan memberikan penampilan terbaiknya di hadapan penonton. “Applaus penonton dan puluhan mata kamera yang tertuju ke arah mereka merupakan bukti sahih bahwa mereka dalam performa terbaik,” jelasnya.
Ia pun tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada SMAN 8 Luwu Utara, khususnya para penampil drama yang telah membuktikan keseriusannya dalam memerankan satu per satu pelaku sejarah masuknya Islam di Tana Luwu. “Terima kasih kepada SMAN 8, terkhusus penampil dan Ibu guru yang melatih mereka selama dua-tiga pekan sebelum kegiatan,” ucapnya.
Dikatakannya, drama teater Napak Tilas Religi Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu merupakan salah satu bagian terpenting dari rangkaian kegiatan napak tilas religi yang diinisiasi Disporapar bersama Adwindo Luwu Utara. “Drama ini merupakan salah satu kepingan puzzle pelengkap dari napak tilas, sehingga wajib kita apresiasi,” terang eks Pranata Humas Diskominfo ini.
Sekadar diketahui, drama yang ditampilkan oleh siswa-siswi SMAN 8 Luwu Utara ini menceritakan tentang sejarah masuknya Islam di Tana Luwu. Di mana dikisahkan, Datu XV Luwu, La Patiware’, resmi memeluk agama Islam usai mengucapkan dua kalimat syahadat melalui seorang ulama yang bernama Dato’ Sulaiman, yang kemudian dikenal sebagai Datuk Pattimang. (LHr#)










