Lubukbasung,
Sarifatul Aini (18) santri Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat lulus di Universitas Al Azhar Kairo Mesir, namun pihak orang tua tidak memiliki biaya untuk keberangkatan dengan dan sekitar Rp76,3 juta.
“Saya dinyatakan lulus non beasiswa dengan nomor urut 959 dari 1.529 orang yang lukus seluruh Indonesia,” katanya di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya membutuhkan biaya selana kuliah di Univeraitas Al Azhar Kairo Rp73,3 juta.
Dana itu digunakan untuk keberangkatan Rp20,1 juta dan biaya hidup selama perkuliahan Rp56,2 juta.
Namun dengan kondisi keuangan orang tua tidak mencukupi yang hanya sebagai petani dengan pendapatan Rp1,5 juta per bulan, maka pihaknya butuh dukungan semua pihak, agar bisa menuntut ilmu di Universitas Al Azhar Kairo.
“Saya butuh dukungan semua pihak, karena tanpa dukungan cita-cita saya tidak akan tercapai dengan pendapatan otang tua hanya Rp1,5 juta per bulan, sedangkan kebutuhan keluarga bisa mencapai Rp3 juta per bulan,” kata anak kedua dari empat bersaudara itu.
Untuk mendapatkan biaya itu, pihaknya telah mengajukan proposal permohonan bantuan kepada Bupati Agam, Ketua DPRD Agam dan lainnya.
Bagi warga yang ingin membantu untuk keberangkatan bisa mengirimkan ke nomor rekening BRI 5427-01-028787-53-6 atas nama Sarifatul Aini.
“Rencananya saya berangkat pada November 2021,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Almadrasah MTI Canduang, Anas Khatib Bandaro menambahkan Sarifatul Aini merupakan santri berprestasi di bidang akademis dan menjuarai berbagai perlombaan.
“Sarifatul Aini banyak menjuarai berbagai lomba berupa kitab standar putri, kitab kuning putri dan lainnya,” katanya.
Ia mengakui, MTI Canduang setiap tahun ada yang berangkat kuliah ke luar negeri baik itu Mesir, Sudan, Turki, Maroko, Yaman dan lainnya.
Berdasarkan data sebanyak 12 orang tamatan MTI Canduang kuliah di luar negeri semejak 2015 sampai 2021. Pada 2021 sebanyak dua orang kuliah di Mesir satu orang dan Yaman satu orang.
“Data ini yang memberitahu kepada pihak sekolah,” katanya.
Bupati Agam Andri Warman menambahkan Pemkab Agam akan memberikan biaya tiket pesawat bagi mereka yang kuliah ke luar negeri.
Bantuan itu berasal dari dana yang dihimpun melalui CSR perusahan, Baznas Agam dan perantau.
“Bantuan itu sedang kita himpun dan diserahkan menjelang keberangkatan pada Oktober 2021,” katanya.
Setidaknya ada 50-60 anak di Agam lulus di perguruan tinggi luar negeri bidang keagamaan di Mesir dan Timur Tengah. (*)
Red/Rz