JAMBI.(Benuanews.com)-Pagar tembok rumah dan dinding dapur warga RT 11 kelurahan kenali kecamatan Telanaipura roboh diterjang air bercampur lumpur, akibat kejadian tersebut rumah salah satu warga mengalami kerusakan parah dan harta benda terendam air.
Kejadian terjadi pada sekira pukul 23.00 wib Kamis(10/11) malam disambut dengan hujan deras.
Menurut warga Roboh ya tembok diduga akibat pengerjaan penimbunan tanah yang begitu tinggi dari developer perumahan,sehingga air datang dengan cepat karena pengerjaan penimbunan tidak mengunakan turap dan kata warga tidak sesuai prosedur.
Salah satu warga RT.11 saat dikonfirmasi sangat menyayangkan atas kejadian yang telah menimpa salah satu rumah warga yang temboknya roboh akibat timbunan tanah dan air yang deras menghantam tembok rumah dan dapur warga.
Menurut keterangan warga bukan hanya satu rumah yang terancam akibat aktivitas tersebut kurang lebih ada enam rumah, sebelum kejadian masyarakat sekitar sudah mengingatkan untuk pengembang agar membangun turap terlebih dahulu baru melakukan penimbunan,dari pihak pengembang hanya menjawab iya saja tanpa dikerjakan dan akhirnya terjadi musibah ini.”sebut warga
Warga menambahkan kami mengingatkan pengembang untuk membuat turap kurang lebih sudah sampai tiga bulan ,itu pun sudah diketahui oleh camat,lurah,RT,warga,dan pihak kepolisian tapi tidak di acuhkan oleh pihak developer.
Satu rumah bersebelahan dengan rumah yang terkena Musibah ini juga mengalami kerusakan dinding sudah mulai gembung menahan tanah timbunan dan air yang mengalir membasahi dinding”ungkapnya
Sementara itu pemilik rumah Nomor 68 RT.11 yang merupakan korban air dari penimbunan tanah Ishak Muhammad (68) menyampaikan “Air pertama kali datang dengan deras setinggi lutut datang dari belakang dengan deras ,pada saat itu saya dan keluarga sedang tertidur dan langsung terbangun melihat air sudah tinggi.
Panik saya Membangunkan keluarga yang berada didalam rumah untuk membuka pintu dan menjerit minta tolong,karena hujan yang deras suara saya tidak didengar para tetangga.
Dengan debit air yang begitu deras dari belakang dan kami bersusah payah membuka pintu akhirnya pintu dapat terbuka.Dan langsung meminta tolong kepada warga untuk membantu.”ucapnya
Pak Ishak juga mengatakan bahwa penimbunan tanah yang dilakukan PT.PSP direncanakan untuk membuat perumahan elite,dari pihak pengembang juga sudah kita ingatkan untuk membuat turap terlebih dahulu,tapi hanya sebatas janji,tidak terealisasi kan,Alhamdulillah saya dan keluarga masih bisa selamat atas peristiwa tersebut.
Dari pengembang tadi juga kesini,ada juga camat,lurah, polisi dari pihak pengembang berjanji akan bertanggung jawab.
Saat ditanya ada buat surat perjanjian beliau menyebutkan tidak ada hanya sebatas omongan “sebut korban Ishak
“Dari kejadian tersebut kerugian korban ditafsir puluhan juta rupiah”
Ditempat berbeda saat dikonfirmasi soal kejadian tersebut dikantornya yang beralamat di puri Mayang pasar mama dari OB dikantor mengatakan pihak PT. Putra Sentosa perkasa semuanya tidak berada di kantor ,masih berada ditempat lokasi perumahan dan tidak memiliki nomor handphone para staf pengembang perumahan “sebut OB
Hingga Berita ini diterbitkan para awak media mencoba mengkonfirmasi melalui sambungan Telpon WhatsApp pemasaran perumahan dan melalui email belum ada keterangan resmi dari pihak pengembang untuk mengklarifikasi atas kejadian tersebut.
(Red)