KEEROM, benuanews.com Sebagai bentuk rasa empati dan wujud kepedulian akan luka yang diderita oleh masyarakatnya, Tim Kesehatan Poskoki Yuruf Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista memberikan pertolongan pertama kepada Lukas Watae (37) yang mengalami luka robek atau laserasi di bagian kepalanya di Kampung Yuruf 2 (dua), Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, S.E., M.Si., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Selasa, (19/10/2021).
Dansatgas mengungkapkan bahwa korban dibawa ke Poskoki Yuruf Kipur 1 Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista oleh keluarganya yaitu Bapak Marthen Watae (35) menggunakan sepeda motor dan harus menempuh perjalanan selama 20 menit untuk tiba di Poskoki Yuruf.
“Dari keterangan keluarga korban, bahwa korban terlibat keributan pada saat sedang berada di kebunnya dengan dua orang tidak dikenal salah satu orang tersebut membawa senjata tajam berupa parang, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka pada bagian kepala sehingga saat korban kembali kerumah dalam kondisi terluka dan pihak keluarga segera membawa korban ke Poskoki Yuruf untuk mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis Pos Satgas,” ucap Dansatgas.
Di tempat terpisah, Dankipur 1 Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista Lettu Inf Sugiman mengungkapkan bahwa pada saat korban datang ke pos kepala korban sudah mengalami pendarahan yang lumayan parah, sehingga tim kesehatan satgas segera menyiapkan peralatan untuk mengobati luka korban, saat ditanyakan kronologisnya, keluarga korban tidak tahu persis apa penyebabnya sehingga korban dianiaya oleh dua orang tidak dikenal tersebut.
“Hasil koordinasi kami dengan Dokter Satgas via telepon menuturkan bahwa Kepala merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki beberapa fungsi vital, karena kepala terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu otak, mata, telinga, hidung dan mulut, semua itu berkaitan dengan fungsi penginderaan di tubuh, oleh karena itu cedera atau luka di bagian kepala perlu mendapat penanganan yang seksama,” ucap Sugiman.
“Korban mengalami luka robek sepanjang 9 cm di kepala bagian kiri dengan kedalaman sekitar 1 cm sehingga Dokter Satgas melalui via telepon memutuskan dan memerintahkan Bintara Kesehatan kami untuk membersihkan dan menjahit luka korban kurang lebih sekitar 12 jahitan.” tambah Sugiman.
“Setelah luka diperban, selanjutnya korban diberikan obat anti nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi guna mempercepat penyembuhan pada lukanya, tidak lupa Bintara Kesehatan kami Serka Budiari berpesan agar korban kembali lagi setelah 3 (tiga) hari untuk kontrol kondisi luka pada kepalanya,” tutup Sugiman.
Sementara itu, Bapak Marthen Watae (35) yang merupakan keluarga korban menyampaikan ucapan terimakasih banyak atas semua pertolongan yang telah diterimanya dan beliau terkejut ternyata bapak-bapak tentara selain baik juga sangat ramah sekali dan mau membantu keluarganya yang mengalami luka robek akibat terkena benda tajam (parang) walaupun sedang tidak membawa uang tetapi tetap mendapatkan pengobatan gratis dengan pelayanan yang baik dan ramah dari Tim Kesehatan Pos Satgas.
“Kami sangat bersyukur sekali, ternyata bapak-bapak Tentara selain baik hati juga sangat ramah sekali, mau bantu selamatkan nyawa saudara saya yang kepalanya terluka karena terkena parang dengan pelayanan yang sangat ramah walaupun saya tidak pegang uang untuk bayar biaya pengobatan, terimakasih sekali bapak tentara.” kata Marthen.
Selain itu, sebelum korban kembali kerumahnya, Bintara Kesehatan Poskoki Yuruf berpesan, perlu diketahui bahwa masalah cedera pada bagian kepala dapat berdampak pada bagian yang lainnya seperti kelumpuhan atau kebutaan bahkan lebih parahnya dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kondisi kepala agar senantiasa terhindar dari masalah kesehatan termasuk luka atau cidera di bagian kepala. (Pen Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/WP)