Razia Vaksin Sudah Keterlaluan, Bus Dari Padang ke Jakarta, Sampai Dharmasraya 8 Kali Diperiksa

IMG-20220115-WA0041.jpg

Padang, Benuanews.com,- Razia vaksin benar-benar sudah meresahkan, terutama bagi bis jurusan Jakarta. Betapa tidak, untuk sampai di Indarung saja, bis sudah bertemu dengan 4 tempat razia vaksin.

Seperti yang dialami bis NPM BA 7043 NU tujuan Jakarta. Begitu keluar dari loketnya di Kawasan Lolong Padang, sesampainya di Ampang sudah bertemu dengan razia vaksin dari Polsek Kuranji.

Seluruh penumpang diperiksa sertifikat vaksinnya. Ternyata ada 3 orang yang belum di vaksin. Bis kemudian melanjutkan perjalanan setelah penumpang tersebut selesai di vaksin.

Begitu sampai di depan Rumah Sakit Semen Padang, bis kembali di stop oleh petugas yang sedang melakukan razia vaksin. Di sini yang razia adalah anggota dari Polsek Lubuk Begalung. Lagi-lagi bis di periksa. Butuh waktu lebih 30 menit untuk pemeriksaan. Kemudian bis meneruskan perjalanan menuju Indarung.

Akan tetapi bis kembali dihentikan petugas, karena anggota Polsek Lubuk Kilangan juga melakukan Razia. Sopir mengatakan kepada petugas kalau bis sudah dua kali periksa dan penumpang yang belum di vaksin sudah di vaksin oleh anggota Polsek Kuranji. Akan tetapi petugas tersebut tidak percaya dan kembali memeriksa satu persatu penumpang. Setelah semua diperiksa bis dipersilahkan melanjutkan perjalanan.

Memasuki Kab Solok kembali ada razia vaksin yang digelar oleh Polres Solok. Lagi-lagi bis disuruh berhenti untuk di periksa. Begitu juga di Depan Polsek Sungai Lasi,

Akibat tidak adanya koordinasi antar Polsek menyebabkan perjalanan bis tujuan Jakarta tersebut menjadi terganggu. Bisa dibayangkan jika setiap pos pemeriksaan menghabiskan waktu 30 menit, maka untuk sampai di Gunung Medan Dharmasraya yang biasanya ditempuh 5 jam sekarang bisa menghabiskan waktu 8 sampai 10 jam.

Roby sopir bus NPM mengatakan sangat merasa tidak nyaman dengan situasi seperti ini. “Harusnya sewaktu selesai pemeriksaan di Ampang, petugas memberi keterangan di surat jalan bis kalau bis tersebut sudah diperiksa dan layak untuk melanjutkan perjalanan” ujar Roby.

Sementara itu Dodi seorang penumpang NPM tujuan Bogor mengatakan sangat kesal dengan pemeriksaan yang terlalu sering ini. “Masa iya pak, di dalam Kota Padang saja mobil diperiksa 3 kali, belum lagi di Solok, Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya” ujar Dodi kesal. Padahal sewaktu beli tiket kita sudah diingatkan oleh agen bus agar suntik vaksin dulu sebelum berangkat, lanjut Dodi.

Baik Roby sopir NPM maupun Dody penumpang bis sama-sama berharap agar Razia vaksin bisa diperlonggar. Atau setidaknya ada komunikasi antar Polsek atau pun Polres agar kejadian yang seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
(Marlim)

scroll to top