Randang JMK Yang Mendunia, Produk Asli Ranah Minang Dengan Berbagai Varian Rasa

IMG-20220416-WA0026.jpg

Padang, Benuanews,– Rendang mungkin jadi salah satu produk kuliner yang bisa ditemukan di banyak tempat. Masing-masing daerah punya kekhasan tersendiri.

Berawal dari budaya merantau Urang Minang (sebutan untuk masyarakat asli Sumatera Barat) membuat Randang bisa menjangkau banyak daerah di tanah air, bahkan dunia.

Setiap orang Minang yang akan pergi merantau, biasanya membawa rendang, sebab rendang merupakan makanan yang bisa bertahan lama.

Budaya itu pula kemudian yang membuat masakan khas Minangkabau ini jadi digemari oleh banyak orang.

 Tidak hanya sekedar digemari, makanan olahan daging Sapi yang dikenal banyak orang dari rumah makan Padang ini pun sempat menjadi makanan terlezat di dunia versi CNN.

Filosofi demikian lah yang diterapkan oleh Randang Jendela Minangkabau (JMK) sebuah produsen Rendang yang terletak di Jalan Karet Kota Padang Sumatera Barat.

Rendang JMK ini bukan sekedar rendang biasa, sebab selain memproduksi rendang daging, JMK juga memproduksi rendang lokan, rendang tuna, rendang Paru, dan dendeng Balado. “Alhamdulillah, rendang JMK sudah merambah pasar Nusantara bahkan mancanegara” ujar Suryani Sabri Ouwner Randang JMK.

Randang JMK sendiri merupakan langganan para pejabat yang berkunjung ke Sumatera Barat. “Banyak para pejabat bank, terutama Bank Nagari yang ingin berkirim oleh-oleh untuk koleganya di seluruh Indonesia, menjadikan Randang JMK sebagai oleh-olehnya” ungkap Buk Yen panggilan Suryani Sabri.

Bermodal pengalaman sebagai juara lomba memasak randang tingkat kelurahan se Kota Padang, buk Yen membangun produk Randang JMK benar-benar mendunia.

Ketika awal menjalani usaha ini, Buk Yen dibanjiri pesanan Rendang dari wisatawan atau bahkan warga lokal Kota Padang.

Kisah ini diamini oleh Hilma, kawan dekat buk Yen bercerita pada benuanews, bahwa saat itu yang paling banyak memesan Rendangnya adalah para pejabat bank Nagari yang ingin berkirim oleh-oleh buat sanak saudaranya di rantau.

“Banyak orang (pelanggan) yang ingin bawa bekal rendang ke perantauan, terutama para mahasiswa yang kuliah di luar Sumatera Barat” ujar Hilma.

Jadilah bermula dari tingginya permintaan tersebut, buk Yen pun terfikir cara untuk membuat Rendang ala JMK yang bisa tahan 8 hingga 12 bulan.

“Semua dimulai dari permintaan pelanggan dengan jumlah besar, yang ingin membawa makanan Sumatera Barat kemanapun mereka pergi,” begitu kisah Suryani Sabri kepada Benuanews.

Demi mengimbangi permintaan tersebut, Buk Yen pun membuat inovasi untuk menghasilkan berbagai varian Rendang yang bisa diterima oleh semua kalangan.

“Kami menggunakan teknologi uap dan vakum untuk membuat produk kami memiliki umur simpan yang lama (8-12 bulan),” ungkapnya.

Teknologi demikian pun bertahan dalam jangka waktu yang lama, dan ternyata inovasi itu pula yang mengimajinasi Suryan untuk menghasilkan produk makanan instan khas Sumbar lainnya.

Terakhir, Randang JMK dipesan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sebagai oleh-oleh buat Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UMKM dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno

(Marlim)

scroll to top