Pilkada Raja Ampat Diwarnai Kekerasan Dan Intimidasi Empat Relawan Sudah Menjadi Korban Kekerasan

WhatsApp-Image-2020-11-12-at-19.14.36.jpeg

Raja Ampat (benuanews.com) — Diduga relawan Kotak Kosong di Desa Atkari diancam dengan parang dan dikeroyok oleh belasan orang yang merupakan pendukung pasangan Faris Umlati dan Orideko Burdam. Sejumlah korban mengalami luka luka fisik dan trauma akibat peristiwa ini. “Ya kami dikeroyok oleh belasan orang dan kami mengalami luka luka di kepala dan leher”, kata saksi yang tidak mau disebutkan namanya.

Johnson Panjaitan, seorang aktivis penggerak HAM dan seorang pengacara merasa terpanggil oleh pengaduan peristiwa ini. Beliau sebagai ketua team advokasi relawan kotak kosong. “Kami yakin Polres Raja Ampat akan bertindak untuk menyelesaikan kekerasan di Desa Atkari sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kasus ini dibawa ke pengadilan agar semuanya terang. Kami akan terlibat membantu relawan kotak kosong untuk penyelesaian”, kata Johnson di kantor Polres Raja Ampat kepada kontak person benuanews di kota Waisai pada Selasa (10/11/2020).

Secara terpisah, Kapolres Raja Ampat AKBP Andre J.W. Manuputi menegaskan bahwa pihaknya berkomitment untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan di Atkari. “Pihak kepolisian netral dan tidak berat sebelah dalam menangani kasus kasus pilkada, semua akan ditindaklanjuti sesuai tugas polisi dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Sejumlah pelaku masih dalam pengejaran dan satu orang sudah ditahan”, kata Andre kepada narasumber benuanews.
Diketahui bahwa Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020 diikuti oleh pasangan calon tunggal Faris Umlati sebagai petahana didampingi calon wakil bupati Orideko Burdam (For4) yang didukung oleh semua partai politik terkecuali Partai Hanura. Periode tahun sebelumnya 2014-2020 Petahana Faris Umlati didampingi wakil bupati Urbinas yang sekarang ditunjuk oleh Gubernur Papua Barat sebagai pejabat Plt sampai tanggal 6 Desember 2020.

Calon lawan petahana merasa ditutup karena semua partai di borong oleh petahana dan tidak ada celah waktu bagi calon lain untuk maju sebagai pasangan independent. Kotak Kosong menjadi lawan petahana dalam pelaksanaan pencoblosan tanggal 9 Desember 2020. “Kotak Kosong (KoKo) dianggap mewakili masyarakat pribumi dan suku di Raja Ampat” kata Adrianus salah seorang nelayan pendukung kotak kosong.

(Kontributor:barry)

scroll to top