Perangkat Desa Dijadikan Kambing Hitam, Diduga Ada Oknum Petugas PLN Lakukan Pungli BPBL

Banyuasin, benuanews.com – diduga ada oknum petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang melakukan pungli kepada masyarakat yang mendapatkan Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) di Desa Upang, Kecamatan Air Saleh, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

 

Yang mana seharusnya bantuan tersebut gratis diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang tidak mampu melalui PT. PLN yang bekerjasama dengan Kementerian ESDM, namun sangat disayangkan diduga ada oknum petugas PLN yang melakukan pungli.

 

Senilai 250,000.- Rupiah, dengan cara mengkambinghitamkan perangkat Desa Upang, yang ditugaskan kepala desa untuk mendampingi petugas PLN, karena pada saat itu kepala desa sedang berada di kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, untuk melaksanakan kegiatan “Bimtek” di luar kota.

 

Namun sangat disesalkan yang mana seharusnya perangkat desa tersebut hanya bertugas untuk mendampingi petugas PLN, justru disuruh memegang dan mengambil uang kepada masyarakat yang menerima Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) oleh petugas PLN dengan alasan sedang repot memasang instalasi listrik, Minggu (13/11/2022).

 

Bertepatan di rumah seorang warga Desa Upang, yang tidak diketahui namanya mengatakan, “saya ini mendapatkan bantuan ini, bermula ada petugas PLN dan perangkat desa ke rumah saya, tidak lama kemudian sekitar beberapa bulan berlalu datanglah petugas PLN dan juga perangkat desa untuk memasang instalasi listrik dengan biaya 250,000.- Rupiah,” tutur warga tersebut.

 

“Lanjutnya, saya kira gratis tidak perlu bayar lagi ternyata masi bayar, Karena harus bayar dan saya juga tidak punya uang dengan terpaksalah saya mencari-cari pinjaman kepada tetangga, setelah saya mendapatkan pinjaman uang senilai 250,000.-Rupiah barulah saya kasihkan kepada mereka,” ungkapnya.

 

Melalui pesan Watshapp milik pribadinya sebut saja ‘WD’ Manager PT. PLN Ranting Mariana menjelaskan bahwa Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) tersebut gratis tidak dipungut biaya sepeserpun kerena program tersebut adalah program pemerintah.

 

“iya pak, program ‘BPBL’ Bantuan Pasang Baru Listrik kerjasama PLN dengan Kementrian ESDM, dan Program bantuan ini gratis dari pemerintah tidak dipungut biaya, Terkait hal ini kami cari info dulu terima kasih,” balas WD melalui pesan Watshapp milik pribadinya.

 

Kepala Desa Upang, yang mendengar hal tersebut terjadi di wilayah hukumnya spontan membuatnya naik pitam, “kalau masalah itu saya tidak tahu-menahu karena pada saat itu saya sedang berada di luar kota, Untuk melaksanakan kegiatan ‘Bimtek’ di kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, saya suruh perangkat desa agar mendampingi petugas PLN,” jelasnya.

 

“Terlepas itu memang gratis atau tidak, saya tidak tahu, karena saya di sini hanya mengetahui bahwa ada BPBL, dan saya mengikuti saja apa kata petugas PLN. Kalau memang itu gratis jelas itu pungli, kami siap melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwenang,” papar Kades sembari mengungkapkan kekesalannya.

 

“Lanjutnya Kades, karena setahu masyarakat yang mengurus itu semua desa jadi jangan sampai Pemerintah Desa jadi jelek gara-gara oknum petugas tersebut, saya masih menunggu etika baik dari petugas tersebut, tapi kalau tidak ada etika baiknya kami siap melaporkannya,” jelas kades.

 

Ditempat yang sama kepala dusun satu, menjelaskan bahwa dirinya memang benar disuruh petugas PLN untuk mengambil uang serta memberikan kwitansi kepada warga yang mendapatkan Bantuan Pemasangan Baru Listrik dari pemerintah melalui PLN yang bekerjasama dengan Kementerian ESDM.

 

“Memang benar saya mengambil uang dari warga dan menandatangani kwitansi pembayaran senilai 250,000.- Rupiah, tapi itu bukan semata-mata untuk menguntungkan diri saya sendiri itu atas permintaan petugas PLN yang meminta bantu dengan alasan sedang sibuk memasang instalasi listrik di rumah warga,” ujar Kadus.

 

“Berhubung itu kepentingan untuk warga, ya saya menurut biar cepat prosesnya, tapi saya tidak menyangka bisa terjadi begini terkesan pihak desa yang mengambil uangnya padahal niat hati hanya membantu, dan uang tersebut juga langsung saya berikan kepada si Wawan tadi,” tutur kadus sembari menyebut nama petugas PLN.

 

Rendi

(Team)

scroll to top