JAKARTA||Benuanews.com-Pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo, Mranggen, Demak, KH. Munif Muhammad Zuhri menyatakan bahwa saat ini Khittah Nahdlatul Ulama (NU) mengalami perubahan konteks. Perubahan ini terjadi sejak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi didirikan oleh jajaran Pengurus Besar NU (PBNU) pada 1998 silam.
Demikian disampaikan Kiai Munif saat menghadiri Mujahadah dan doa untuk bangsa yang digelar PKB di komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Juni 2022 malam.
“Khittah NU sudah berubah konteksnya. Dulu NU mengambil jalan khittah karena tidak ada partai yang mengakomodir kepentingan warga NU. Sejak reformasi melalui Gus Dur dan para Pendiri PKB khittah NU sudah berubah makna dan konteksnya,” kata Kiai Munif.
Sebab itu Kiai Munif merasakan kehilangan yang sangat besar saat ditinggal pergi selamanya oleh Gus Dur. Tak lain karena Gus Dur tahu betapa pentingnya PKB sebagai satu-satunya partai yang didirikan untuk kemajuan NU.
“Terus terang sejak tidak ada Gus Dur bagi saya dunia ini terasa sepi dan sunyi, seperti dunia tidak ada matahari, namun alhamdulillah masih ada PKB sebagai warisan Gus Dur. PKB harus kita jaga
bersama,” ujar Kiai Munif sembari menyeka air mata.
Kiai Zuhri menaruh harapan besar kepada PKB di bawah nahkoda Abdul Muhaimin Iskandar untuk konsisten dan terus bekerja keras menjaga kepentingan warga NU di ruang kebijakan yang membawa keberkahan dunia akhirat.
“Hari ini saya berani mengatakan bahwa mbah Kiai Hasyim As’ari sedang menangis melihat kondisi terkini karena ada beberapa pihak yang ingin menjauhkan PKB dengan NU. Namun kita tidak perlu risau, terus saja berjalan dan berbuat,” tutur Kiai Zuhri.
Di kesempatan yang sama, melalui Mujahadah kali ini Gus Muhaimin menekankan seluruh Jemaah untuk khusuk berdoa dan meluruskan niat untuk mengabdi kepada NU serta memperjuangkan Ahlussunnah Wal Jamaah, baik politik, sosial, ekonomi, dan semua perjuangan yang diwariskan Mbah khadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
“Tantangan kita tidak mudah dan ringan, tantangan kita semakin berat dan itulah yang harus kita perjuangkan bersama. Pileg dan Pilpres tinggal setahun setengah, moga-moga semua bisa kita lalui dengan aman, selamat dan menang,” ujar Gus Muhaimin.(RED#)
Editor : Daeng Uttang