Dompu Benuanews.Com, NTB. Pembagian SK honda terhadap 700 guru honorer oleh pihak Dikpora Kabupaten Dompu (NTB). Kamis tanggal (25/11/21) sekitar pukul 13:00 wita atau bertepatan dengan hari guru tersebut, ternyata nuai protes dari sejumlah pihak.
Protes pertama muncul dari Arifudin. Pada media ini Arifudin mengaku bahwa TMT masuknya sebagai seorang guru yakni sejak tahun 2009, namun tidak terkafer sebagai peserta yang memperoleh SK honda 700 guru honorer ini. Sedangkan rekan seprofesinya dinyatakan lolos. Sedangkan Jika di lihat dari usia, maka rekannya yang lolos tersebut lebih tua darinya. Terangnya
Menurut Arifudin “perekrutan 700 guru honorer yang di lakukan oleh tim Verifikasi Dikpora Kabupaten Dompu dinilai tidak sesuai mekanisme yang di tetapkan, pasalnya dari sejumlah guru yang namanya terkafer dalam penerima SK honda itu di duga bermain pada SK kepala sekolah yang TMT masuknya tidak sesuai dengan yang sebenarnya.” Jelasnya
“Dikpora harus kembali Verifikasi factual untuk mengecek kebenaran SK-nya. Jangan sampai SK yang diajukan itu tidak sesuai dengan kebenarannya.” Ujar guru yang mengajar pada Kecematan Kilo ini saat dimintai keterangannya oleh Benuanews.Com.
Sedangkan protes ke dua muncul dari seorang Aktivis ternama di Kabupaten Dompu, Romo Sultan. saat dialog terbuka dengan anggota DPRD Dompu Muhammad Ikhsan S. SOS, ” Romo meminta agar Dikpora Kabupaten Dompu, menunda sementara rencana Pembagian SK, dimaksud dengan Jeda waktu sekitar satu bulan.” Ungkapnya
Itu di katakan Romo agar tim Verifikasi Kabupaten Dompu dapat melakukan Verifikasi secara Faktual terhadap seluruh berkas 700 guru honorer yang dinyatakan lolos tersebut kesekolah masing-masing, guna membuktikan kebenaran dari berkasnya, karena diduga kuat dari 700 guru yang lolos tersebut di Indikasikan terhadap sejumlah berkas guru yang di duga dimanipulasi dalam hal ini penerbitan SK-nya oleh kepala sekolah.
“Jika penyerahan SK harus di lakukan kamis ini, maka kami menduga ada yang tidak beres pada semua ini. Saya akan melacak sejumlah berkas oknum guru yang di duga manipulasi SK-nya oleh kepala sekolah. “Kata Romo
Terkait hal itu, Komisi III DPRD Dompu, Muhammad Ikhsan S. SOS, menjelaskan SK tersebut harus di serahkan oleh Dikpora Kabupaten Dompu hari ini juga, dan jika di temukan manipulasi berkas oleh Oknum guru dari 700 orang ini. Maka SK honda oknum guru tersebut akan di cabut kambali dan namanya akan dicoret alias digugurkan, dan akan digantikan oleh guru lainnya yang memang layak serta yang lama mengabdi. Ujarnya
“Dikpora tidak bisa lagi menunda penyerahan SK ini karena tadi sudah menjadi kesepakatan bersama dalam dialog dengan teman-teman Figur Dompu. Dan jika SK ini tidak diserahkan hari ini juga, maka itu semua akan menjadi masalah lagi karena sudah menjadi kesepakatan dalam dialog saat di ruangan Kadikpora. ” Jelas Ikhsan
Terkait hal itu, Kadikpora Kabupaten Dompu, Drs.H.Rifaid Mpd, melalui dialog dengan Figur Dompu dalam ruangannya mengatakan Verifikasi 700 guru honorer ini sudah sesuai mekanisme dan berkasnya dinyatakan lolos. Ungkapnya
“Seluruh tim Verifikasi sudah bekerja sesuai mekanisme yang berlaku.” Pungkasnya (imran)