MENTAWAI (benuanews.com) ~ Satu-satunya usaha kerajinan besi yang dilakoni oleh Muhamad Japri biasa dipanggil Japri seorang warga Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan sudah berjalan selama 14 tahun. Muhamad Japri menyandarkan ekonomi keluarganya di bidang ini meski dari hari kehari terasa semakin sulit, namun demikian dirinya tetap setia menggeluti profesi tersebut.
“Dimasa pandemi ini, semua mengalami kesulitan di bidang ekonomi. Sebelum pandemi penghasilan kami bisa mencapai 4 jutaan, namun selama masa pandemi sekitar 3 tahunan ini penghasilan yang bias diperoleh kurang dari 2 juta. Untuk menutup kebutuhan biasanya mencari ikan yang terkadang dijual sendiri atau dijual di TPI,” kata Japri kepada Benuanews.com saat ditemui dirumahnya(16/03/2022).
“Kesulitan saya pada bahan baku. Karena bahan baku besinya didatangkan dari Palembang. Biaya transportasi untuk mendatangkan bahan baku tersebut lumayan tinggi. Untuk wilayah Tuapejat cuma saya yang mempunyai usaha ini. Hampir 80 % warga Sipora sudah tahu dengan usaha yang saya gelutI ini,” ungkap Japri.
Japri mengeluhkan ketidak pedulian Dinas terkait terhadap usahanya. “Selama 14 tahun saya berusaha di bidang ini, Pemda setempat tidak pernah datang untuk mendata tentang usaha saya. Padahal sebagian besar perekoniman masyarakat adalah dibidang pertanian. Bahkan orang bupati, mulai dari Bupati Edison sampai Bupati Yudasmembeli parang disini, wakil bupati juga walaupun bukan beliau yang datang. Namun orang dari Dinas Perindagkop tidak pernah datang mendata kesini.”
Japri berharap Dinas Koperidag untuk peduli kepada semua pelaku UMKM yang ada di Mentawai bukan hanya yang bergerak di bidang makanan saja atau UMKM yang sudah jadi, sehingga perekonomian masyarakat bisa ditingkatkan kembali dimasa pandemi ini.(W