Paguyuban PKL: Mohon PPKM Jangan Diperpanjang, Ekonomi Kami Sudah Terpuruk Sejak Pendemi Covid-19

WhatsApp-Image-2021-01-17-at-3.32.44-PM.jpeg

SOLORAYA – (Benuanews.com). “Sebulan setelah pendemi covid-19 ekonomi kami mulai terpuruk, apalagi dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)”, kata Heri Subiyanto kepada Benuanews Sabtu (16/1/2021) sekretaris pedagang kaki lima (PKL) di jalan Slamet Riyadi Solo. “Kami memahami pemberlakuan PPKM ini tapi tolong ingat juga kami para pedagang kecil yang hanya bisa cari penghasilan di pinggiran jalan”, imbuhnya.

Mereka menceritakan bahwa sejak pendemi covid-19 pemasukan ekonomi mereka turun drastis. Pemberlakuan PPKM semakin memperkecil peluang omzet penjualan naik. Diceritakan para pembeli umumnya melakukan transaksi melalui pesan daring dan pembeli melalui daring adalah mereka yang sudah mengenal. Bagi pedagang jalanan seperti angkringan, warung makan dan makanan kecil, omset penjualan naik jika para pembeli datang ke lapak jualan. “Pasti mereka tidak hanya makan nasi, es teh, tahu tempe dan makanan serba sate pasti akan ikut laku juga”, kata Wahyuni penjual angkringan di dekat RS Muwardi Solo.

Bendahara Paguyuban PKL Jawa Tengah, Sutarjo Sukmarwoto menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Karanganyar sangat baik hati jika akan memberikan kompensasi kepada para pedagang yang libur karena PPKM. “Kami mengapresiasi baik kepada Bupati Karanganyar jika betul-betul memberikan uang pengganti atau konsinyasi kepada para pedagang”, katanya Minggu (17/1/2021). “Saya merasakan betul kondisi saat ini pemasukan ekonomi turun drastis”, kata Sutarjo yang juga berprofesi sebagai pedagang Angkringan di Kota Barat Surakarta.

“Mendengar keluhan teman-teman di Boyolali, Salatiga, Klaten, Sukoharjo serta Sragen, keluhan mereka memang penghasilan turun, sementara angsuran ke pihak bank maupun dealer ndak bisa ditawar lagi. Kami berencana secepatnya akan mengajukan usulan ke Gubernur dan Bapak Presiden, agar PPKM tidak diperpanjang, jika terpaksa terjadi perpanjangan mohon para pedagang PKL bisa difikirkan untuk mendapatkan uang lelah harian”, pungkasnya.

Menanggapi percekcokan yang viral di media sosial antara pedagang dengan Bupati Sukoharjo, Ketua PKL Soloraya Daliman Prawoto menyatakan keprihatinanya. Satu sisi pedagang sudah lama tidak mendapat masukan ekonomi, disisi lain pemerintah daerah juga diharapkan ikut melaksanakan peraturan PPKM sesuai instruksi bapak Gubernur Jawa Tengah. “Harusnya bapak bupati tidak perlu marah-marah macam begitu, sementara pedagang juga tidak perlu ikut hanyut tersulut emosinya”, katanya.

“Paguyuban PKL Soloraya dan PKL Se-Jawa Tengah akan koordinasi dengan paguyuban PKL beberapa daerah termasuk PKL Jogjakarta. Kami akan menyurati bapak Presiden dan Kementerian UMKM dengan tembusan bapak Gubernur terkait permasalahan para pedagang. “Para anggota kami sudah ada beberapa yang meninggal karena corona dan jangan hancurkan kami karena ekonomi”, pungkas Daliman yang disetujui oleh beberapa anggotanya.

(Kontributor: Barry)

scroll to top