Nyaris Bentrok, Massa tuntut Pemda Dompu Naikkan Harga Jagung

IMG-20220520-WA0010.jpg

Dompu -NTB benuanews.com Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Petani berdemo menuntut pemerintah daerah Dompu untuk menstabilkan harga jagung yang beberapa hari lalu mengalami penurunan. Massa nyaris bentrok dengan aparat keamanan karena berusaha menghadang jalan di Desa Madaprama Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, Kamis (19/5/2022).

Selain kenaikan harga jagung aliansi petani juga menutut pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan (PT yang membeli jagung/gudang) yang melakukan kecurangan dalam pengukuran kadar air jagung. Mahalnya harga pupuk serta obat-obatan membuat para petani menderita.
ini

Selain hal tersebut aliansi berharap Pemda bersama DPRD membuat peraturan daerah yang mengatur harga pangan, pupuk subsidi yang diperoleh petani dengan harga yang cukup tinggi setiap saknya (50 kg) dua ratus ribu rupiah bahkan lebih dari harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 95.000 (sembila puluh lima ribu rupiah), obat-obatan sehingga nantinya para petani tidak khawatir menghadapi musim tanam maupun musim panen. Pengalaman beberapa tahun sebelumnya petani para petani di Kabupaten Dompu frustasi akan hal tersebut.

“Petani sedang panen jagung namun harganya makin merosot, belum lagi kecurangan pengukuran kadar air jagung,” teriak seorang dari Aliansi Petani saat berorasi.

Selain itu dia juga mengungkapkan bahwa salah satu gudang jagung (PT Segar) diduga tidak memiliki ijin beroperasi. “PT segar selama ini tidak memiliki ijin untuk melakukan usaha gudang jagung di Dompu,” ungkapnya.

Massa mengancam akan melakukan penyegelan terhadap PT Segar hingga membakarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Dompu, Syahrul Parsan menjawab tuntutan massa aksi saat dialog di tengah badan jalan. Dirinya menilai bahwa PT Segar (gudang jagung) yang membeli jagung petani dengan harga terendah yakni Rp 3.800 (tiga ribu delapan ratus rupiah) perkilo namun gudang-gudang yang lainnya dengan harga Rp 4.200 (empat ribu dua ratu rupiah) perkilonya.

“Saya mendengar informasi bahwa harga jagung turun hingga Rp 3.800, karena itu saya langsung sidak PT segar, menanyakan langsung hal tersebut dan merekapun mengiyakan,” terang Wakil Bupati Dompu, Syahrul Parsan.

Dia juga mengatakan pada petani untuk tidak menjual hasil jagungnya ke gudang PT Segar. “Jangan jual jagung ke gudang PT segar,” katanya.

Syahrul Parsan menegaskan akan melakukan pengawasan terhadap perusaan yang membeli jagung bahkan pelele. Hal itu untuk meminimalisir kecurangan sehingga petani tidak dirugikan.

“Terkait alat ukur kadar air, saya intruksikan pada OPD terutama Disperindag bersama pihak kepolisian, TNI, Polpp untuk melakukan sidak di gudang-gudang pengumpul jagung termasuk juga ke palele,” tandasnya.

Kebutuhan pupuk untuk petani di kabupaten dompu sebanyak 27.000 ton (dua puluh ribu ton) pertahun namun angkan tersebut melum cukup penuhi kebutuhan petani. Banyak lahan yang belum terdata sehingga terjadi kelangkaan pupuk.

Syahrul juga memberikan pemahaman pada massa bahwa pemerintah daerah bersama DPRD Dompu akan segera membuat peraturan daerah terkait tuntutan massa. (07 Boy)

scroll to top