LUWU UTARA-Benuasulsel.Com-Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan organisasi Islam terkemuka yang menghimpun para ulama, zuama, cendekiawan Muslim, dan organisasi Islam lainnya di Indonesia.
Organisasi ini digerakkan dengan tujuan untuk membimbing, membina, serta mengayomi umat, termasuk memberikan fatwa, serta nasehat keagamaan kepada masyarakat dan pemerintah.
Sebagai organisasi Islam terbesar yang memiliki peran penting dalam upaya mengawal kerukunan antar umat beragama, maka MUI dituntut untuk membangun kemitraan dengan pemerintah.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara, Rusydi Hasyim, menegaskan, MUI harus membangun kemitraan dengan pemerintah dalam rangka menjalan 3 peran MUI tersebut.
Tiga peran penting MUI tersebut, kata Rusydi Hasyim, adalah khadimul ummah (melayani umat), himayatul ummah (menjaga umat), serta shadiqul hukumah (menjadi mitra dari pemerintah).
“MUI juga berperan sebagai shadiqul hukumah. Artinya, MUI harus bermitra dengan pemerintah untuk mewujudkan visi dan misinya,” ucap Rusydi, saat memberikan sambutan pada Pembukaan Musda MUI, Kamis (11/9/2025), di Aula Kemenag Luwu Utara.
Kendati demikian, Rusydi justeru mengingatkan MUI untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan roda organisasi agar senantiasa pada koridor yang benar ketika bermitra dengan pemerintah.
“MUI mesti hati-hati. Jangan sampai terpeleset. Maksudnya, jangan sampai berselingkuh dengan kekuasaan. Bencana terdahsyat itu, ketika terjadi perselingkuhan dengan kekuasaan. Jika terjadi, maka selesai sudah,” ucapnya kembali mengingatkan.
Dikatakannya, MUI ke depan memiliki tantangan yang luar biasa di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang sangat hebat. Sehingga MUI juga membutuhkan daya yang sama hebatnya.
“MUI harus memberikan inspirasi, pendampingan, serta motivasi kepada umat. Sehingga umat dapat bertransformasi secara lebih cepat, dari kurang bagus menjadi bagus, dari bagus menjadi lebih bagus,” imbuhnya.
Untuk itu, ia berharap pengurus MUI yang baru nanti untuk bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga masyarakat makin tercerahkan dan akseleratif dalam bertransformasi.
“Kita berharap semoga MUI tidak sekadar sebagai alat legitimasi, tetapi juga MUI harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan amanah dan tanggung jawabnya,” harapnya.
“Semoga musda nanti dapat berjalan dengan lancar, dan menghasilkan pengurus baru yang lebih hebat, lebih bagus, lebih inovatif, serta memiliki daya serap yang lebih kencang,” tandasnya.
Sementara Bupati melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra, Akram Risa, dalam sambutannya saat membuka Musda MUI mengatakan, visi-misi MUI harus sejalan dengan visi Bupati, yaitu Unggul, Terkemuka, dan Akseleratif.
“MUI ini eksistensinya adalah pewaris para Nabi. Kemudian sebagai fasilitator antara umat dan pemerintah. MUI juga memberikan pertimbangan, fatwa, serta nasehat, bahkan teguran. Nah, ini yang harus dilakukan oleh MUI,” jelas Akram
Ia mengatakan, untuk mewujudkan organisasi yang baik dan sukses, maka selain membangun kemitraan dengan pemerintah, MUI juga harus membangun komunikasi dengan semua pihak.
“Jadi yang dibutuhkan saat ini adalah eksistensi MUI. Tentu perlu dibangun komunikasi yang baik, karena salah satu kunci sukses adalah bagaimana membangun komunikasi yang baik,” ucapnya.
“Tidak boleh ada saling membenarkan. Makanya perlu membangun komunikasi. Nah, siapa pun yang terpilih nanti, harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah,” ujarnya.
“Nah, kalau ini sudah kita lakukan ke depan, maka yakin dan percaya, eksistensi dan keberadaan MUI ke depan makin dibutuhkan, makin dihargai, serta makin dihormati,” terang Akram.
Sebelumnya, Ketua MUI Kabupaten Luwu Utara, Drs. H. Muhammad Alwi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Luwu Utara, yang telah memberikan bantuan kepada MUI dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati atas bimbingannya selama ini, sehingga kami dari pengurus dapat melaksanakan tugas dengan baik. Begitu juga kepada Kemenag yang selalu mendampingi dan memfasilitasi kami untuk berkegiatan,” ucapnya.
Alwi mengatakan bahwa pihaknya memiliki peran dan andil yang besar dalam memberikan saran dan masukan kepada pemerintah demi kemaslahatan umat serta memberikan solusi jika ada masalah di tengah-tengah masyarakat.
“Sekali lagi, terima kasih kepada semua pihak, tanpa terkecuali, yang selama ini memberikan saran dan masukan terbaik buat MUI. Kami juga memohon maaf jika ada kekurangan selama ini yang kami lakukan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam pembukaan Musda I MUI Kabupaten Luwu Utara, Ketua Baznas Luwu Utara Baso Rachmat, Sekretaris Umum BKPRMI Lukman, serta perwakilan organisasi Islam lainnya. (LHr#)